TRIBUNTRAVEL.COM - Aceh memiliki satu kuliner yang memiliki daya tarik sendiri yakni kuah beulangong.
Dari dulu hingga sekarang kuah beulangong selalu diminati oleh masyarakat Aceh, khususnya di kawasan Aceh Besar.
Selain lezat di lidah orang Aceh, banyak wisatawan luar Aceh yang menyukai kuah beulangong.
Dinamakan kuah beulangong karena memasaknya menggunakan belanga atau sebuah kuali besar yang oleh masyarakat Aceh disebut beulangong.
Dalam satu kuali bisa menampung hingga lebih dari 200 porsi.
Tonton juga:
• Mau Liburan di Solo? Nginep di Hotel Bernuansa Jawa Ini Ada Diskon hingga 40 Persen
• Mengulik Papeda dan Keladi, Hidangan yang Disajikan di Festival Biak Munara Wampasi VII
• Telur Dadar Mini Kembali Populer, Kini Dijual di Kafe hingga Restoran
Uniknya, kuliner khas Aceh ini hanya boleh dimasak para pria.
Hal ini tidak terlepas dari tradisi turun temurun dari masa kesultanan hingga sekarang.
Tidak hanya lezat, kuah beulangong menggambarkan kebersamaan dan silaturahmi antar keluarga dan warga.
Ini terlihat dari saat memasak yang dilakukan secara bergotong royong untuk kemudian disantap bersama warga setempat.
Biasanya kuah beulangong disajikan saat Maulid Nabi, hari pernikahan, dan tahun baru Islam.
Cara membuat kuah beulangong khas Aceh terbilang mudah.
Daging yang sudah dipotong kecil-kecil lalu dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam beulangong.
Aduk dengan bumbu di atas sampai merata, dan tidak lupa ditaburkan garam yang sesuai.
Selanjutnya siram dengan air secukupnya, lalu aduk lagi menggunakan tangan.