Jika itu pertanyaannya, maka jawabannya adalah “ya’. Dengan perubahan iklim saat ini, maka cuaca ekstrem berpotensi lebih sering terjadi.
Hal ini membuat kemungkinan peningkatan turbulensi selama penerbangan akan terjadi selama beberapa dekade mendatang.
Namun, jangan terlalu khawatir sekarang. Hal itu diprediksi akan terjadi mulai sekitar tahun 2050.
Selain itu, menurut data, ada lebih dari seratus ribu penerbangan dalam sehari dan sebagian besar di antaranya lancar.
4. Apa yang dilakukan pesawat dan pilot untuk mengurangi turbulensi?
Saat ini teknologi peramalan turbulensi pesawat dan sistem pelaporan turbulensi oleh pilot semakin meningkat.
Hal ini akan membuat awak kabin lebih cepat menginformasikan terkait turbulensi dan segera melakukan prosedur-prosedur keamanan.
Di masa depan, kamu mungkin akan melihat sensor otomatis di pesawat yang memasukkan data kembali ke algoritme besar yang akan memberikan informasi lebih baik mengenai di titik mana kita akan mengalami turbulensi.
Tak hanya itu, para ilmuwan juga tengah mencari cara untuk mengurangi dampak turbulensi tersebut.
Salah satu opsi di masa depan adalah biomimikri, atau meniru yang dilakukan burung saat terbang.
Ujung sayap albatros, misalnya, akan mengepak bebas ke atas dan ke bawah.
Itu mungkin terlihat sangat aneh untuk pesawat, tetapi ini bisa saja terjadi di masa depan.
• Menikmati Lantunan Dolo-dolo di Adonara Flores
• Panduan Makan Sushi yang Benar beserta Fakta Menarik Lainnya
• Rekomendasi Lengkap 14 Destinasi Liburan di Bangkok, Thailand
• Potret Liburan Tatjana Saphira ke Thailand, Keliling Kota Naik Tuktuk dan Bus
• Jadwal Bus Damri Bandung - Bandara Kertajati Beserta Harga Tiketnya
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul 4 Hal Seputar Turbulensi Pesawat yang Perlu Kamu Tahu