Tenda yang tidak memiliki tiang ini adalah salah satu bentuk modernisasi alat-alat perkemahan, lho.
Cara mendirikan tenda ini adalah cukup memberikan angin yang banyak ke dalam panel yang berongga, sehingga panel tersebut memiliki struktur dan kaku.
Akan tetapi, tenda ini memiliki bobot yang berat, harga yang cukup mahal dan untuk mencari yang ukuran sangat besar susah sekali untuk dicari.
Oleh karena itu, cukup jarang tenda ini digunakan di spot petualangan yang ekstrem.
8. Tenda lonceng
Bentuknya memang mirip lonceng, sesuai dengan namanya.
Tenda jenis lonceng hanya bisa digunakan saat musim panas atau cuaca cerah.
Dan tidak direkomendasikan untuk kegiatan kemping di alam liar.
Lebih aman untuk acara festival perkemahan atau bermain-main saja di pekarangan rumah.
9. Tenda pop-up dome
Jenis berikutnya adalah modifikasi dari tenda dome, jauh lebih praktis dan mudah proses pemasangannya.
Cocok untuk para pendaki pemula, tapi tidak disarankan untuk kegiatan kemah di pedalaman atau kondisi cuaca buruk.
Dalam posisi terlipat, tenda pop-up dome sangat ringkas dan ringan.
Sesuai namanya, “pop-up” berarti langsung membentuk begitu dibuka.
Semudah itulah mendirikan tenda ini, tinggal buka lipatannya dan pasang satu kait lalu siap dipakai.
• 8 Jenis Pecel dari Berbagai Daerah di Indonesia, Cocok Jadi Menu Makan Siang
• Mengenal Aoraki Mount Cook, Destinasi Utama yang Menggoda di Selandia Baru
• Rekomendasi 6 Menu Makan Siang Paling Favorit di Bengkulu
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)