"Mezanine nanti akan jadi tempat yang Insyaallah aman untuk antisipasi jika ada terjangan tsunami," tambah Taochid.
AP I juga membangun fasilitas keselamatan berupa gedung crisis center yang berfungsi sebagai TES utama bagi orang dalam lingkup bandara maupun warga sekitar.
Konstruksinya berupa gedung yang ditopang pilar-pilar tinggi dan dilengkapi ram pada akses masuknya.
Luasan bangunannya sekitar 4.000 mter persegi dan sanggup menampung hingga 1000 orang.
Ketika terjadi gempa dan alarm waspada tsunami berbunyi, pintu-pintu di samping gedung akan terbuka sehingga masyarakat bisa langsung mengaksesnya tanpa harus lari terlalu jauh ke tempat evakuasi.
Dari sisi kawasan, YIA rencananya bakal dilindungi area sabuk hijau (green belt) pada pesisir pantai di selatan.
Area pantai tersebut akan ditanami pohon cemara udang sebagai pohon endemik di kawasan tersebut.
Selain sebagai penghalang pergerakan pasir pantai yang berpotensi mengganggu operasi penerbangan, sabuk hijau juga berfungsi untuk mereduksi daya rusak dari terjangan gelombang tinggi, termasuk tsunami.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada awal Mei 2019 lalu juga menyumbang 2.000 batang bibit pohon cemara udang dan pohon pule untuk ditanam sebagai green belt di pantai selatan Kulon Progo, khususnya pesisir pantai selatan YIA.
Kepala BNPB, Letjend Doni Monardo saat seremoni simbolis penanaman pohon tersebut mengatakan pembangunan green belt ini sangat penting karena di selatan Pulau Jawa terdapat sesar atau patahan yang cukup aktif.
Tsunami yang pernah terjadi ratusan atau ribuan tahun lalu sangat mungkin terjadi ke depan dalam waktu yang belum bis diprediksi.
"Jadi, mitigasi terbaik adalah dengan menanam tanaman. Kita pilih jenis pohon tertentu yang cocok untuk pinggiran pantai seperti cemara udang dan pule yang bisa bertahan di atas 500 tahun. Dengan ini, area Bandara YIA terlindungi sehingga jika terjadi tsunami risiko munculnya korban akan semakin kecil dan kerusakan semakin sedikit," kata Doni saat itu.
Bibit pohon yang diberikan BNPB menurut Doni sudah dalam kondisi siap tanam.
Jika dirawat dengan baik, kesempatan untuk hidup mencapai 90 persen sehingga efektif.
Selain cemara udang dan pule, BNPB ke depannya juga akan membantu menyiapkan jenis pohon lain yang cocok seperti beringin, sukun, mahoni, ketapang, waru, dan lainnya.
"Kalau sekarang di YIA, bila ada tsunami ketinggian 7 meter pasti masuk ke dalam area bandara. Tapi, kalau pohon sudah besar, kita hitung dalam 5-10 tahun ke depan pohon ini bisa efektif (menahan tsunami)," kata Doni.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul AP I Pastikan YIA Kuat Diterjang Tsunami Setinggi 12 Meter