TRIBUNTRAVEL.COM - Selain mengajar, guru biasanya diminta membuat laporan dan evaluasi.
Laporan dan evaluasi tidak aneh bagi mereka yang bekerja sebagai guru.
Rupanya, selain mempersiapkan kelas, mengajar dan mengelola siswa, guru juga diminta untuk mengirim laporan dan evaluasi secara teratur ke Departemen Pendidikan (DepEd).
TONTON JUGA
Ini berfungsi sebagai 'bukti' bahwa mereka telah melakukan sesuatu untuk siswa sebagai guru.
Sekilas pekerjaan ini bukan perkara yang sulit karena bisa dikerjakan di rumah.
Namun berbeda situasinya dengan para guru dari Leyte, Filipina.
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtimes.my, para guru di Leyte, sebuah pulau yang terletak di Filipina, berjuang untuk mengirim laporan dan evaluasi mereka sebelum tenggat waktu karena sebagian besar sekolah mereka tidak memiliki koneksi internet.
• Resor Termahal di Dunia Dibuka di Filipina, Harga Sewanya Rp 1,4 Miliar Semalam
Karena tidak adanya koneksi internet, kebanyakan dari mereka harus berjalan bermil-mil dan mendaki gunung hanya untuk mendapatkan koneksi internet yang stabil.
Bahkan data seluler hampir tidak tersedia di dataran rendah, karenanya, mereka tidak punya pilihan selain mendaki gunung untuk menggunakan Wi-Fi saku mereka dan mengirimkan laporan mereka!
• Tak Kenal Rasa Takut, Ayah Asal Filipina Ini Nekat Gigit Kaki Buaya yang Menyerang Putranya
Namun, sinyal di gunung tidak selalu stabil.
Sering kali, mereka hanya berharap bahwa sinyal akan tetap cukup kuat sampai mereka berhasil mengirimkan laporan secara online.
• Tak Mampu Beli Penghapus, Bocah Asal Filipina Ini Pilih Gunakan Sandal Karet
Joseph Sumayang yang bekerja sebagai guru di Libertad, Abuyog, di Leyte baru-baru ini berbagi beberapa foto dirinya dan rekan-rekannya yang duduk di atas batu dan rumput di gunung sambil menyelesaikan laporan mereka untuk dikirim sebelum batas waktu.
• Ini Alasan Kenapa Sebaiknya Kamu Tidak Berenang Bersama Hiu Paus di Oslob, Filipina
Menurut Joseph, mereka harus melakukan ini secara rutin terutama setelah tahun ajaran berakhir karena saat itulah sebagian besar laporan harus dikirim ke DepEd.
Meskipun demikian, Joseph mengatakan bahwa istrinya menghadapi situasi yang lebih sulit.
Sebagai koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah mereka, Libertad Elementary School (LES), istrinya memiliki lebih banyak laporan yang harus dilakukan.
• Gamer Asal AS Ini Rela Terbang ke Filipina Demi Nikahi Gadis yang Ditemuinya dalam Game
Kepala sekolah LES, Gregorio Betonio menyatakan kekhawatirannya karena para guru harus banyak mengirim laporan mereka secara online.
Kadang-kadang, mereka masih di gunung sampai jam 8 malam untuk mengerjakan laporan mereka.
• Ragam Menu Sarapan dari 7 Negara di Dunia, Ada Filipina hingga Venezuela
Gregorio khawatir bahwa para guru dapat mengalami masalah karena lokasi terpencil, binatang liar, dan nyamuk di daerah tersebut.
• Pengantin Filipina Ini Jadi Korban Penipuan Katering, Kue Pernikahannya Terbuat dari Polystyrene
Adapun banyak guru di Leyte, mereka berharap bahwa DepEd atau lembaga pemerintah lainnya akan melihat situasi mereka untuk membantu mereka melakukan tugas mereka sebagai guru dengan lebih baik tanpa harus bersusah payah ketika mereka dapat menggunakan waktu untuk fokus pada pengajaran mereka.
• 3 Resep Kue Lebaran Spesial yang Bisa Dibuat di Rumah
• Wisata Alam di Jalur Pansela yang Cocok Dikunjungi saat Libur Lebaran
• Tertawa Keras saat Nonton Film di Bioskop Dianggap Tidak Sopan di Jepang
• 22 Gerai Burger King di Jepang Mendadak Hilang Bulan Ini, Kenapa?
• 4 Tempat Ngabuburit Seru di Semarang
TribunTravel/Ambar Purwaningrum