Nama Amparan Tatak Pisang ini berasal dari kata hamparan dan tatak yang memiliki arti potongan.
Banyak versi yang mengatakan jika sebenarnya nama asli dari Amparan Tatak Pisang adalah Nangka Susun.
Sebab pada mulanya kue Amparan Tatak hanyalah bagian potongan dari kue Nangka Susun itu sendiri, yang merupakan lapisan kue yang berupa adonan tepung beras dan santan lembut.
Ada kepercayaan dari masyarakat Banjar ketika sedang membuat kue-kue khas Banjar tidak boleh dalam keadaan haid.
Termasuk diantaranya ketika membuat Amparan Tatak Pisang ini.
Menurut kepercayaan masyarakat Banjar, jika pantangan ini dilanggar, kue yang dibuat nantinya akan rusak, entah rasanya, warna kuenya, atau bahkan lapisan kue posisinya bisa berubah.
Terlepas dari itu semua, Amparan Tatak Pisang ini adalah salah satu kudapan yang cukup populer sebagai salah satu makanan khas selama bulan Ramadan khusunya di Kota Banjarmasin.
3. Kue Bingka
Bingka merupakan salah satu kue tradisional dari Banjarmasin.
Warga Banjar sangat menggemari kue bingka karena memiliki cita rasa manis, legit, dan teksturnya lembut setengah berminyak.
Kue bingka bahan dasar utamanya dari kentang, telur bebek (itik), dan santan kelapa.
Orang Banjar menyebut kue ini dengan wadai bingka alias kue bingka.
Jika dilihat sekilas, bentuk kue bingka menyerupai enam kuntum bunga.
• Mencoba Kue Bingke, Kuliner Khas Pontianak yang Cocok untuk Buka Puasa
• Mau Kirim Kue Kering Lebaran? Coba 5 Tips Aman dan Anti Remuk Berikut Ini
• Ini Angkringan Favorit Kaum Milenial di Banjarmasin, Harganya Ramah di Kantong
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)