Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Punya Arti Mendalam, Inilah 5 Filosofi Kolak yang Jarang Kita Ketahui

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolak Pisang Kurma, Sajian Takjil saat Berbuka Puasa.

3. Permintaan Maaf

Ilustrasi buah kelapa (pexels.com)

Bahan pembuat kolak yang tidak boleh ketinggalan adalah santan kelapa.

Santan dalam bahasa Jawa disebut dengan nama santen, yang merupakan kependekan dari kata 'pangapunten' atau maaf.

4. Kapok Berbuat Dosa

Kolak (Kompas.com)

Selain santan, bahan lain untuk membuat kolak adalah pisang.

Dari segala jenis pisang, ada satu jenis pisang yang paling cocok untuk membuat kolak yakni pisang kepok.

Dalam bahasa Jawa, kata 'kepok' ini memiliki arti kapok atau menyesal.

Para Wali ingin mengajak manusia agar selalu menyesal atau jera untuk berbuat dosa.

5. Ingat pada Kematian

Isian kolak lain yang sering kita temui selain pisang adalah ubi.

Ubi adalah satu jenis tumbuhan yang ditanam dan tumbuh di dalam tanah.

Orang Jawa menyebutnya dengan polo kependem atau tumbuh terpedam di dalam tanah.

Para Wali menginginkan agar manusia senantiasa mengingat bahwa hidup hanyalah sementara.

Pada akhirnya hidup kita akan sama seperti ubi tersebut yang terpendam di dalam tanah.

Selain itu, para Wali juga menganjurkan untuk bertaubatan pada setiap sendok kolak yang kita makan.

4 Jajanan Cireng di Bandung yang Bisa Jadi Pilihan untuk Menu Buka Puasa

Nikmati Buka Puasa dengan Menu ala Turki di The Trans Luxury Hotel

Promo Spesial Ramadan 2019, Dufan Tawarkan Tarif Tiket Masuk Mulai dari Rp 100 Ribu

(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)