Ketika ditanya apakah dia memiliki strategi untuk berpuasa, Dar berkata: "Kamu hanya bertahan saja. Tidak ada gunanya khawatir tentang hal itu dan berpikir itu akan sangat sulit."
Tentu saja, sementara Muslim di Eropa utara menghadapi puasa yang panjang selama akhir musim semi dan musim panas, yang terjadi adalah sebaliknya selama bulan-bulan musim dingin.
Di Norwegia, ada perbedaan besar antara siang hari di musim panas dan musim dingin.
"Selama bulan-bulan musim dingin seperti Desember, matahari terbenam bisa terjadi pada pukul 3:15 malam. Tentu saja, semua orang lebih suka Ramadan di musim dingin," kata Asim Mohammed (31), imam di sebuah masjid di Oslo, Norwegia.
Matahari tak pernah tenggelam di wilayah ini
Ada beberapa tempat di mana matahari tidak terbenam sama sekali pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.
Salah satunya Svalbard, kepulauan Norwegia di Samudra Arktik yang bermandikan cahaya selama 24 jam dari April hingga Agustus.
Ada juga kota Tromsø yang selalu terkena sinar matahari atau disebut 'matahari tengah malam.'
Mohammed mengatakan Muslim di wilayah 'matahari tengah malam' memiliki tiga pilihan untuk berpuasa.
Mereka dapat berpuasa sesuai waktu di kota terdekat, waktu di Mekkah, atau sesuai dengan waktu di daerah mereka sendiri ketika matahari terakhir benar-benar terbenam.
Mohammed mengatakan, beberapa jemaahnya akan mengambil libur selama bulan Ramadan untuk mengatasi puasa yang panjang.
• Daftar Negara dengan Durasi Waktu Berpuasa Terpanjang dan Terpendek di Dunia
• Dipenuhi Gedung Pencakar Langit, Dubai Punya 3 Zona Waktu Berbeda saat Puasa
"Itu juga tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan, jika pekerja kantoran tidak akan bermasalah karena duduk di dalam ruangan dengan pendingin udara," ujar Mohammed kepada Arab News.
"Tetapi jika bekerja di luar saat cuaca panas selama Mei, Juni, dan Juli, itu bisa agak sulit," tutupnya.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)