Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadan 2019

Cerita Muslim di Negara-negara Skandinavia yang Berpuasa hingga Lebih dari 17 Jam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muslim di Swedia.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sofie Clausager Dar (34) berharap untuk memulai pekerjaan baru selama Ramadan di Denmark.

Muslim di Denmark yang berpuasa biasanya akan keluar dari pekerjaan penuh waktunya.

Tak heran karena memang sangat berat untuk berpuasa di negara-negara Skandinavia.

"Kamu benar-benar tidak akan punya banyak waktu untuk semua hal yang perlu kamu lakukan," kata Dar, mengutip dari Arab News.

"Kamu perlu makan mungkin dua kali makan, perlu salat fardhu, dan salat tarawih. Waktu berjalan sangat cepat," tambahnya.

LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:

Berdasarkan Letaknya, Inilah Rentang Waktu Berpuasa di Sejumlah Wilayah di Dunia

5 Kebiasaan Wanita di Maroko untuk Menyambut Bulan Ramadan

Muslim di Denmark, Norwegia, dan Islandia akan berpuasa selama lebih dari 17 jam dalam sehari.

Sehingga, dehidrasi dan kelelahan merupakan konsekuensi yang akan dialami umat Muslim saat berpuasa.

Dar mengatakan, kekurangan cairan dan merasa sedikit dehidrasi adalah dua hal yang paling sulit ia perjuangkan.

"Kadang-kadang terlalu lelah di malam hari, mengalami hari yang panjang, tidak tidur lama, dan akhirnya tertidur setelah makan. Keesokan harinya bisa sangat sulit karena belum cukup minum," jelasnya.

"Kurang tidur bisa sangat sulit. Putriku ada di sekolah sekarang dan dia harus ada di sana jam 8 pagi setiap hari, jadi pasti itu sangat sulit," tambah Dar.

Dar mengatakan, makan sahur menjadi sebuah keharusan karena sangat penting.

"Kalau tidak, kamu hanya akan bisa satu kali makan dan satu kesempatan untuk minum apapun," katanya.

Sofie Clausager Dar dan keluarganya. (Supplied)

Dar juga bercerita tentang kesehariannya selama bulan Ramadan.

"Bangun sebelum fajar adalah sesuatu yang selalu saya lakukan. Terkadang saya tidak tidur dan tidur di siang hari," ujar Dar.

Halaman
12