Ruangan rahasia juga ada di kamar mandi Paus.
Dalam bukunya A Journey Through the Historic Underbelly of Europe , Tony Perrottet menulis bahwa kamar mandi, yang dikenal sebagai Stufetta della Bibbiena, didekorasi dengan lukisan dinding erotis oleh master Italia Raffaello Sanzio da Urbino (Raphael).
Ruangan itu dicat ulang dan kemudian dipulihkan tetapi pejabat Vatikan menyangkal keberadaannya sampai beberapa foto gelap yang diambil pada 1930-an muncul.
Perrottet berhasil melakukan kunjungan singkat ke ruang tersembunyi tetapi tidak diizinkan untuk mengambil foto.
3. Corrie ten Boom of Haarlem
Corrie ten Boom dari Haarlem di Belanda dan keluarganya terlibat dalam perlawanan bawah tanah Belanda selama tahun-tahun Holocaust.
Keluarga itu adalah pembuat jam dan tinggal di apartemen di atas toko mereka.
Pada 1940-an mereka memiliki ruang rahasia yang dibangun di belakang dinding palsu di dalam kamar tidur Corrie atas permintaannya.
Ruangan ini adalah bagian dari jaringan rumah perlindungan yang digunakan untuk menyembunyikan ratusan orang Yahudi dalam perjalanan keluar dari Jerman selama beberapa tahun, sampai mereka dikhianati oleh seorang warga negara Belanda dan ditangkap pada tahun 1944.
Orang-orang Yahudi yang bersembunyi di ruang rahasia tidak ditemukan dan kemudian melarikan diri.
Meskipun sebagian besar keluarganya meninggal di kamp-kamp konsentrasi, Corrie dibebaskan dari kamp Ravensbrück yang kejam, nyaris kehilangan nyawa di kamar gas, dan mendirikan rumah persembunyian untuk orang sakit jiwa yang biasanya dieksekusi oleh Nazi.
Setelah perang dia mendirikan pusat rehabilitasi di Bloemendaal di Belanda Utara untuk para korban yang selamat dari kamp konsentrasi.
Pada 1971, ia menulis The Hiding Place dan menjadi pembicara publik tentang kengerian Holocaust.
Corrie meninggal pada 1983 di Amerika Serikat pada usia 91 tahun.
Rumah itu sekarang terbuka untuk umum dan tur virtual yang luar biasa dapat dilihat di tenboom.com yang memperlihatkan lingkungan, rumah, dan ruang rahasia.