Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadan 2019

10 Tradisi Unik Menyambut Ramadan Ini Hanya Ada di Indonesia, Ada Nyadran hingga Megengan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tradisi Perlon Unggahan menyambut Ramadan di Banyumas

Selain dimeriahkan dengan suara bedug dan meriam, pesta rakyat Dugderan juga diramaikan kehadiran maskot Dugderan bernama Warak Ngendog.

Ini adalah maskot berupa kambing dengan kepala naga lengkap dengan kulit bersisik dari kertas warna warni dan dilengkapi dengan telur rebus.

Keberadaan telur rebus sebagai penanda bahwa binatang tersebut tengah bertelur.

Ini juga sebagai penanda bahwa ketika penyelenggaraan Dugderan pertama kali, Semarang tengah krisis pangan dan telur menjadi makanan mewah.

Puncak dari acara Dugderan masih sama dengan tradisi awal yaitu pengumuman awal puasa Ramadhan.

3. Meugang

Meugang merupakan tradisi khas masyarakat Aceh yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam di masa Kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda.

Ketika itu Sultan Iskandar Muda memotong hewan dalam jumlah banyak dan dagingnya dibagikan ke seluruh masyarakat, menjelang kedatangan Ramadhan.

Masyarakat Aceh menggelar tradisi Meugang selama tiga kali dalam setahun, yaitu saat Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.
Menyambut Ramadhan, tradisi Meugang berlangsung satu hari sebelum Ramadhan di areal pedesaan.

Sedangkan di Aceh perkotaan, Meugang berlangsung dua hari sebelum bulan puasa.

4. Perlon Unggahan

Perlon Unggahan adalah tradisi khas masyarakat Banyumas, Jawa Tengah, yang sudah berlangsung sejak beberapa abad silam.

Tradisi ini berlangsung seminggu sebelum kedatangan bulan puasa yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah.

Ritualnya berupa ziarah kubur leluhur yaitu ke makam Bonokeling tanpa alas kaki sambil mengusung nasi ambeng.

Pengikut adat ini berjalan kaki hingga 30 kilometer dari Cilacap, melintasi perbukitan yang memisahkan Banyumas dan Cilacap.

Halaman
1234