Kulit ikan bandeng yang masih utuh tersebut akan diisi dengan daging ikan bandeng yang sudah dicampur dengan bumbu rempah.
Selain menggunakan bumbu rempah, biasanya daging ikan bandeng juga sudah dicampur bersama dengan santan kelapa agar lebih gurih.
• Mengenal Lebih Dekat Shotel, Senjata Afrika Kuno Paling Mematikan di Dunia
• 4 Orang yang Meninggal Karena Tertawa Berlebihan, Damnoen Saen-Um Tertawa saat Tidur
• Adidas Luncurkan Koleksi Sneakers yang Terbuat dari Sampah dan Bisa Didaur Ulang, Apa Istimewanya?
Dengan memasukkan kembali daging ikan bandeng ke dalam kulit tubuh ikan akan membuat tubuh ikan bandeng terlihat utuh kembali.
Proses pengolahan Sate Bandeng sama dengan sate ayam pada umumnya, yakni dibakar di tas arang panas.
Bedanya hanya daging ikan bandeng yang telah dimasukkan ke dalam kulit ikan akan dijepit menggunakan bilah bambu dan diikat.
Sate Bandeng harus dijepit agar ketika dibakar daging yang ada di dalam kulit ikan bandeng tidak akan keluar dan terjatuh.
Sebelum di bakar, biasanya Sate Bandeng yang sudah dijepit dengan bilah bambu akan dibungkus dengan daun pisang.
Penggunaan daun pisang tidak lain adalah menambah aroma dan rasa Sate Bandeng semakin lezat dan sedap.
Tidak susah menemukan kuliner Sate Bandeng di Banten, banyak beberapa warga yang menjualnya di sepanjang jalan atau di toko-toko.
Nah jika bingung membeli oleh-oleh saat berlibur ke Serang, Banten traveler bisa membeli Sate Bandeng dalam kemasan yang bisa tahan lama.
Jangan lupa untuk menyajikan bersama dengan nasi hangat agar menu makan semakin menggugah selera.
Biasanya Sate Bandeng dijual dengan harga yang cukup murah dan tidak menguras kantong.
Seporsi Sate Bandeng dalam 1 box dihargai mulai dari Rp 30 ribuan.
• Bangga! Duta Besar Jepang Ini Ternyata Suka Pamer Masakan Indonesia di Instagram
• Waspada! 3 Bahaya Kejahatan Online yang Siap Mengintai Kamu saat Liburan, Awas Pencurian Identitas
• Mengenal Lebih Dekat Shotel, Senjata Afrika Kuno Paling Mematikan di Dunia
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)
Baca tanpa iklan