Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menguak Metode Operasi Bor Otak Pada Zaman Prasejarah, Pasien Dibiarkan dalam Keadaan Sadar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Trepanasi

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah penelitian menawarkan argumen-argumen, seperti penggunaan magic mushroom, ganja, atau tarian gembira sebagai bius atau anestesi kuno.

Dilansir pada laman The Vintage News, para arkeolog telah menemukan seorang pasien yang meninggal antara usia 30 dan 40 tahun.

Pada tulang pasien tersebut diyakini ada bekas intervensi bedah yang bukan dari praktik ritualistik.

TONTON JUGA

Itu adalah operasi trepanasi, yakni bagaimana medis Zaman Perunggu di Siberia melakukan bor atau pencangkokan otak manusia.

Praktik yang sekarang kita anggap mengerikan itu dilakukan pada tengkorak laki-laki di tanah pemakaman Nefteprovod II.

Yakni sebuah lokasi arkeologi Anzhevsky di sebelah tenggara Kansk di wilayah Krasnoyarsk.

Mereka mengira pria ini dikubur dengan pisau dan mungkin hidup selama beberapa waktu setelah operasi.

Tulang parietal kirinya berlubang dengan tanda-tanda penyembuhan tulang yang jelas.

Tulang itu juga memiliki indikasi reaksi inflamasi yang terletak di lempeng tulang.

Para arkeolog memiliki kecurigaan bahwa kematiannya disebabkan oleh peradangan pasca operasi jangka panjang.

Pria ini bukanlah kasus operasi trepanasi paling awal yang diketahui di Siberia.

The Vintage News/Metode Bor Operasi Otak Zaman Prasejarah

Sebagai contoh, ada beberapa yang berasal dari periode Neolitikum.

Seorang peneliti di Institut Arkeologi dan mantan ahli bedah, Dr. Sergey Slepchenko, menjelaskan bahwa kunci untuk operasi yang berhasil adalah kepercayaan penuh pasien.

Selain itu juga dibutuhkan kepercayaan bahwa ahli bedah memiliki pengetahuan dan keterampilan mumpuni untuk melakukan operasi.

Halaman
12