Selesai dengan anak tangga batu, kami disambut dengan jalur menanjak berupa akar-akar pepohonan di sekitar kawasan hutan.
Angin semilir khas hutan pinus serta senandung-senandung kecil menjadi teman perjalanan.
Sesekali mendongak untuk melihat seberapa jauh lagi untuk sampai di Pos 2 dan ternyata cukup masih jauh.
Tak terasa, hutan pohon pinus yang begitu rapat, mulai tersibak dan berganti dengan beberapa pohon mati yang menjadi tanda, sebentar lagi Pos 2.
Benar saja, setelah sekian lama berjalan, Tribunnews.com berhasil mencapai Pos 2 dalam waktu 1,5 jam.
Melihat kabut yang pelan-pelan turun, kami hanya beristirahat sebentar di Pos 2 dan melanjutkan perjalanan menuju Pos 3.
Jarak yang akan kami tempuh sekitar 1,6 Km dengan elevasi sekitar 200 meter.
Berbeda dari jalur sebelumnya, trek menuju Pos 3 merupakan jalur tanah dan lebih landai, tapi tetap harus berhati-hati.
Selain sempit, jalur pendakian Pos 2 ke Pos 3 Gunung Sumbing via Butuh 'mlipir' di pinggir punggung bukit sehingga bersisian langsung dengan jurang di sebelah kanan.
Di balik jalur yang menuntut kewaspadaan, trek pendakian menuju Pos 3 memiliki bonus yang memanjakan mata, yaitu banyaknya aliran sungai.
Keberadaan sungai tersebut sekaligus menjadi sumber mata air bagi pendaki karena masih sangat alami dan bersih.
Meski demikian, pendaki tetap harus berhati-hati kala menyeberangi sungai-sungai tersebut, terlebih saat musim hujan seperti sekarang.
Sebab, bukan tidak mungkin, debit aliran sungai membesar hingga menutup bebatuan yang bisa menjadi pijakan untuk melangkah.
Setelah berjalan selama 1,5 jam, akhirnya Tribunnews berhasil mencapai camp area di Pos 3.
Menimbang kondisi cuaca dan fisik masing-masing personel, kami pun memutuskan untuk berkemah di Pos 3.