Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ayam Gepuk Bruno, Sajian Kuliner Burung Puyuh yang Wajib Dicoba di Jakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sajian burung puyuh goreng di kedai ayam gepuk Bruno yang beralamat di Jalan H.Ridi nomor 36, Ulujami Pesanggrahan Jakarta Selatan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Butuh rekomendasi menu makan malam selain ayam?

Cobalah datang ke kedai Ayam Gepuk Bruno di Jalan H.Ridi nomor 36, Ulujami Pesanggarahan Jakarta Selatan.

Di tempat ini, selain ada menu ayam goreng kalian juga bisa mencicip olahan burung puyuh goreng dengan hidangan spesial yang berbeda.

Diproses dengan pengolahan yang sangat higienis dan terjamin, rasa burung puyuh goreng di tempat ini tak perlu diragukan lagi.

Kalian bisa menyantapnya dengan seporsi nasi beserta lalapan komplit dan pastinya sambal dari kacang mede yang super nikmat.

Bahkan jika kurang, kalian bisa tambah nasi dan sambal sepuasnya secara gratis loh, cukup bayar satu porsi saja.

Komarudin, selaku pemilik kedai ayam gepuk Bruno menjelaskan, bahwa buruh puyuh goreng yang dihadirkan di kedainya diolah dengan beberapa proses.

Jika biasanya ayam atau burung dicuci dan langsung diungkep, namun Komarudin mengolahnya dengan cara membuang lemak jahatnya terlebih dahulu.

"Sebelum diungkep, prosesnya itu dihilangkan dulu lemak-lemak jahat yang masih menempel setelah dicuci. Caranya dengan menyiramkan pakai air mendidih lalu didiamkan sampai kotoran dan lemak keluar," kata dia.

Setelah itu, barulah Komarudin mengolahnya dengan cara diungkep bersama bumbu rempah racikannya.

"Kami pakai rempah pilihan hasil olahan sendiri, bukan bumbu langsung jadi dari pasar," tambahnya.

Saat disantap, olahan burung puyuh goreng disajikan dengan porsi per-ekor.

Memang ukurannya tidak besar, namun pas untuk disantap satu orang dengan tekstur daging yang empuk dan bumbunya meresap.

Apalagi disajikan dengan lalapan timun yang dihias cantik diatas piring.

Seporsinya, menu burung puyuh goreng dipatok dengan harga Rp 17 ribu per ekor belum termasuk nasi.

Halaman
12