Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Kisah-kisah Viking menggambarkan pelaksanaan ritual elang darah, di mana para korban tetap hidup sementara punggung mereka diiris terbuka sehingga tulang rusuk, paru-paru, dan usus mereka dapat ditarik keluar ke dalam bentuk sayap berdarah.
Dilansir TribunTravel.com dari laman allthatsintererting, elang darah adalah satu metode penyiksaan yang paling menyakitkan dan menakutkan yang pernah dibuat.
Sejarah Eksekusi Elang Darah
Satu catatan paling awal tentang penggunaan elang darah diperkirakan terjadi pada 867.
Itu dimulai beberapa tahun sebelumnya, ketika Aella, raja Northumbria (sekarang Yorkshire Utara, Inggris), menjadi korban serangan Viking.
TONTON JUGA
• Up Helly Aa - Inilah Tradisi Paling Unik di Skotlandia, Terbakarnya Kapal Viking Jadi Simbol
Aella membunuh pemimpin Viking Ragnar Lothbrok dengan melemparkannya ke dalam lubang ular hidup.
• Gadis 8 Tahun Asal Swedia Temukan Pedang Viking Kuno Ketika Berkunjung ke Sebuah Danau
Sebagai pembalasan, putra Lothbrok menyerbu Inggris pada 865.
Ketika Denmark menangkap York, dan putra Lothbrok yang juga merupakan Viking yang paling ditakuti pada zamannya, Ivarr the Boneless, memastikan bahwa Aella akan dibunuh.
Tentu saja, membunuhnya tidak cukup baik.
Ayah Ivarr, Ragnar, —dengan sengaja — menemui nasib buruk di dekat ular.
Ivarr the Boneless ingin membuat contoh dari Aella dan untuk menakut-nakuti musuh-musuhnya.
Cara yang dilakukan untuk menghukum Aella dengan menggunakan metode elang darah.
Bagaimana Cara Kerjanya