TRIBUNTRAVEL.COM - Selain sate bekicot, Kediri juga memiliki kuliner yang khas yakni sate kreco atau kol.
Kreco merupakan Hewan yang banyak ditemukan di areal persawahan.
Biasanya daging hewan ini diolah dengan bumbu srawul parutan kelapa serta rempah-rempah yang biasa disebut empon-empon.
Tonton Juga
Namun tidak jarang juga yang mengolahnya seperti sate ayam, daging kreco dibumbui kecap kacang dan kemudian dibakar.
Kuliner kreco ini banyak digemari anak-anak muda generasi millenial, selain karena rasanya yang nikmat, juga punya kandungan gizi yang baik.
Ahmad Rozaq (18) bersama sejumlah rekannya dengan lahap menyantap jajanan yang biasa dijajakan di jalanan ini. Bila kamu ada di Kediri, kamu bisa temukan pedagang Sate Kreco di seputaran Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).
Biasanya kreco dinikmati tanpa menu pendamping. Satu porsi berisi 6 tusuk sate kreco dijual Rp 5.000. Sedangkan kreco utuh yang dibumbu rempah dan parutan dibandrol Rp 5.000 per porsinya.
Ada sejumlah penjual sate kreco yang berjajar dengan obrok (kotak yang dipasang di sepeda untuk menjajakan makanan) sepeda kayuh. Penjual lainnya ada yang berkeliling mengendarai sepeda motor.
Street Food ini juga kerap ditemui di Pare. Satu di antaranya ada di Perempatan depan SMPN Pare. Penjual kreco dapat dengan mudah dikenali karena di obroknya tertulis Sate Kreco.
Bagi masyarakat Kediri masakan kreco sudah tidak asing lagi dan telah menjadi kuliner yang cukup populer. Terlebih masakan ini juga banyak digemari anak-anak muda generasi mellenial.
"Kalau sate kreco rasanya hampir sama dengan sate bekicot. Namun tekstur dagingnya lebih kenyal, karena kreco karena banyak hidup di persawahan," ungkap Rozaq (18).
Rozaq mengaku sudah menggemari kuliner kreco sejak masih sekolah di bangku SMP.
"Mulanya diajak beli teman-teman. Karena cukup enak saya menjadi sering membeli. Harganya juga ramah di kantong," tuturnya.
Anisa (17) rekannya juga setujui penjelasan Rozaq.
Baca tanpa iklan