Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Wisata

Makam Berlapis Ribuan Bekas Lipstik Jadi Objek Wisata Unik di Paris, Intip Sejarah Dibaliknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wisatawan yang mencium makam Oscar Wilde

Sulit untuk menangkap orang dalam tindakan itu, dan sebagian besar penjahat adalah turis yang sudah lama pergi sebelum polisi bisa membawa mereka ke pengadilan.

Seruan dari cucu Wilde, Merlin Holland untuk menghentikan kebiasaan itu juga tak diperdulikan.

Sebuah plakat yang meminta para penggemar untuk menghormati makam itu juga sia-sia dibuat.

Bukan tanpa alasan mengapa Pemerintah setempat melarang kebiasaan ini diteruskan.

Bekas lipstik merah dapat meresap ke dalam batu dan membuatnya sulit dibersihkan.

Deretan Foto-foto Menakjubkan Kota Paris Usai Dihantam Badai Salju Hebat

Selain itu. juga dapat menyebabkan lapisan batu menjadi cepat keropos.

Pada 2011, saat peringatan ulang tahun ke-111 Oscar Wilde, pihak berwenang memasang penghalang kaca di sekeliling makam untuk mencegah pencium menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Namun sekarang turis meninggalkan ciuman di kaca sebagai gantinya dan bunga-bunga dan uang kertas dilemparkan ke dalam kaca dan sekarang berserakan di kaki makam.

Oscar Wilde meninggal karena bangkrut dan kesepian dan teman-temannya hanya bisa menawarkan pemakaman kelas enam di Bagneux, di luar kota Paris.

Ratu Elizabeth II Sempat Dapat Kritikan Saat Pertama Kali Tur ke Paris

Selama tahun-tahun berikutnya, temannya dan eksekutor sastra, Robert Ross, berhasil melalui penjualan karya-karya Wilde, untuk membatalkan kebangkrutan Wilde dan membeli sebidang tanah pekuburan di Père Lachaise.

Tahun berikutnya Helen Carew, satu teman Ross yang mengenal Wilde di masa jayanya, secara anonim menawarkan bantuan untuk mendirikan sebuah monumen untuk Wilde yang dibuat oleh pematung muda Jacob Epstein.

Ketika patung itu dibawa ke pemakaman, para pejabat Paris tersinggung oleh penampilan malaikat yang tanpa busana dan berusaha menutupinya dengan terpal.

Mereka juga menutupi alat kelamin patung dengan plester karena mereka menganggap ukurannya tidak biasa.

Akhirnya, sebagai kompromi, sebuah plakat perunggu yang mirip dengan bentuk kupu-kupu diletakkan di atas alat kelamin monumen dan diresmikan pada awal Agustus 1914.

Makam itu bertahan tanpa insiden lebih lanjut sampai 1961 ketika beberapa pengacau mematahkan bagian alat kelamin itu.

10 Hal Tak Biasa yang Dibangun di Dubai, di Antaranya Helipad yang Diubah Menjadi Lapangan Tenis

8 Pekerjaan Teraneh di Dunia, dari Penghangat Tempat Tidur hingga Penguji Bau Napas

4 Filosofi yang Diajarkan Dibalik Kesunyian ketika Hari Raya Nyepi yang Dilakukan Umat Hindu

5 Hal Sepele yang Sering Tertinggal saat Liburan ke Luar Negeri, Ada Charger Ponsel Hingga Uang

7 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Apabila Sedang Berlibur di Bali saat Nyepi