TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Hari Raya Nyepi akan jatuh pada Kamis (7/3/2019).
Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi, sudahkah kamu mengetahui sejarah dan makna tradisi Nyepi yang berlangsung setiap tahunnya?
Dengan memahami sejarah dan makna Tradisi Nyepi, kita menjadi bisa menghormati dan menghargai umat Hindu yang merayakannya.
Seperti yang dilansir TribunTravel dari beberapa sumber, perayaan Hari Raya Nyepi didasarkan pada penanggalan atau kalender Saka.
Sejak tahun 78 masehi, perhitungan tahun Saka ditetapkan, di mana satu tahunnya juga sama-sama memiliki 12 bulan dan bulan pertamanya disebut Caitramasa, bersamaan dengan bulan Maret tarikh Masehi dan Sasih Kesanga dalam tarikh Jawa dan Bali di Indonesia.
Tonton juga:
Tahun Baru Saka memiliki makna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional.
Setiap tahunnya, umat Hindu merayakan pergantian Tahun Saka yang dilakukan dengan cara Nyepi selama 24 jam.
Selama Nyepi, umat Hindu melakukan rangkaian acara yang terdiri dari:
• 8 Fakta Nyepi yang Jarang Diketahui, Mulai dari Pantangan hingga Promo Hotel Murah
1. Upacara Melasti, Mekiyis, Melis
Inti dari acara ini adalah menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).
Kegiatan ini dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan, dan segara.
Namun sebagian besar umat Hindu melakukannya di segara, karena sekalian untuk tirtha amerta (air yang memberi kehidupan) ngamet sarining amerta ring telenging segara.
2. Menghaturkan bhakti atau pemujaan