Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - “Pulau” Kerang secara teknis bukan pulau, tetapi gunung cangkang kerang yang dibuang oleh nelayan di tempat yang sama selama ribuan tahun.
Terletak tepat di sebelah timur Anegada, pulau terbesar kedua di Kepulauan Virgin Britania Raya, di Karibia, Pulau Kerang merupakan daya tarik wisata yang memukau.
Selama ribuan tahun, para nelayan lokal telah menyelam di perairan dangkal di sisi Anegada ini untuk mencari siput laut yang bergerak lambat dan dapat dimakan ini, dan banyak dari mereka melemparkan kerang besar mereka di tempat yang sama.
Tonton Juga
Gunung kerang yang merupakan Pulau Conch adalah hasil dari ketekunan mereka.
Dilansir TribunTravel.com dari laman odditycentral.com, kerang merupakan makanan pokok masyarakat Karibia, dan cangkang kerang biasanya dijual sebagai kenang-kenangan dan perhiasan.
Lalu pertanyaannya kini, mengapa para penjual cindermata lokal tak mengambil cangkang kerang dari pulau Kerang?
Mengapa mereka harus membeli dari nelayan?
Jawabannya hanya satu, lokasi Pulau Kerang tidak begitu dekat.
"Kerang ini tidak secantik yang kamu kira," kata pengguna Reddit Viking Mart di jejaring sosial populer.
“Kebanyakan dari mereka cacat. Ini karena untuk mengeluarkan daging keong, nelayan biasanya membuat lubang di cangkang. Ini untuk menjangkau dan mengendurkan otot siput (dengan obeng atau pisau), lalu tarik keluar. Ini membuat cangkang keong rusak dan orang mungkin kesulitan menjualnya. ”
Para ilmuwan mengekstraksi beberapa cangkang dari dasar Pulau Kerang dan, dengan menggunakan penanggalan radiokarbon, mereka dapat menentukan kerang ini berasal dari ribuan tahun yang lalu.
"Tempat pemakaman kerang ini mendukung fakta bahwa penduduk asli Arawak hidup di Anegada ribuan tahun yang lalu," kata para ahli.
Nelayan kerang modern telah memberikan kontribusi besar terhadap kebangkitan Pulau Kerang selama 200 tahun terakhir.