Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menelusuri Cerita Kelam Selat Malaka: Mulai dari Kapal Hantu, Kuburan Terapung hingga Harta Hilang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selat Malaka

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Selat Malaka tak cuma dikenal karena menjadi rute perdagangan terbesar di dunia, namun juga sejarah kelam di dalamnya.

Mulai dari kapal hantu, kasus kehilangan yang tidak bisa dijelaskan hingga harta karun, membuat Selat Malaka menjadi  laut menakutkan dan penuh misteri.

Dilansir TribunTravel.com dari laman dailymail.co.uk, Selat Malaka yang membentang sejauh 890 km memisahkan Malaysia dan Indonesia, menghubungkan Samudra Pasifik dan Hindia.

Setiap tahun, hampir 120.000 kapal melewati selat yang hanya selebar 3 km ini.

Hal ini menjadikannya sebuah jalan raya super mewah dengan biaya miliaran dolar.

Selat Malaka (ICC)

Air Terjun Kuta Malaka - Surga yang Bersembunyi di Balik Bukit Barisan Bikin Kamu Nggak Mau Pulang

Kapal Belanda SS Ourang Medan (foto) berlayar di sepanjang koridor pada tahun 1948 ketika konon mengirimkan satu pesan mengerikan terakhir sebelum hilang (dailymail.co.uk)

Kuta Malaka - Lelah Perjalanan Menerobos Sungai, Akan Terbayar Saat Lihat Pesona Wisata Ini

"Selat itu adalah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, yang merupakan sepertiga dari perdagangan dunia dan separuh dari pengiriman minyak," menurut Stanford Journal of International Relations.

Meski terkenal sebagai jalur perdagangan global, sejarah Selat Malaka punya sejarah cukup kelam.

Tonton Juga

Selat Malaka dikenal karena banyak kapal yang hilang dan kisah mengerikan di sekitarnya.

Kapal Belanda SS Ourang Medan berlayar di sepanjang Selat Malaka pada 1948 ketika konon mengirimkan satu pesan terakhir yang mengerikan sebelum hilang.

'Semua petugas termasuk kapten tewas, berbaring di ruang grafik dan koridor. Mungkin seluruh kru mati ... aku mati. '

Meskipun kru dari kapal Silver Star di dekatnya berhasil naik ke kapal setelah menjawab panggilan darurat.

Namun apa yang mereka temukan sungguh mengerikan.

Bola mata yang membelalak, mulut menganga dan lengan terentang seolah mayat-mayat itu berusaha mencari bantuan.

Halaman
123