Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

7 Kuliner Ekstrim dari Berbagai Daerah di Indonesia, Pernah Coba Sate Ulat Bulu?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Makanan Ekstrim di Indonesia

TRIBUNTRAVEL.COM - Daftar kuliner ekstrim yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Kuliner ekstrim di Indonesia ini biasanya terbuat dari bahan makanan yang tak lazim seperti ulat sagu, ulat bulu, biawak, hingga sarang tawon.

Beberapa diantara kuliner ekstrim ini dipercaya mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan tubuh  seperti ulat bulu dan penyembuhan beberapa penyakit seperti penyakit kulit.

Dilansir dari berbagai sumber, TribunTravel merangkum 7 kuliner ekstrim yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

1. Ulat Sagu Khas Papua

Ulat sagu adalah makanan khas Suku Kamoro di Papua, ulat sagu biasanya ditemukan di pohon sagu atau pohon kelapa yang sudah mati.

Suku Kamoro biasa memakan ulat sagu ini mentah-mentah karena dipercaya memiliki kandungan vitamin dan protein yang tinggi.

2. Sate Biawak

Biawak adalah jenis hewan reptil seperti komodo yang biasa hidup di sungai atau rawa-rawa.

Daging biawak dipercaya berkhasiat bisa menyembuhkan gatal-gatal pada kulit manusia, bisa kamu konsumsi apabila kamu mempunyai masalah dengan kulitmu.

Cara mengolah daging biawakpun sederhana, cukup dengan dibuat sate.

Sajian biawak yang sudah dimasak iniberbentuk sate, sehingga tidak terlihat terlalu menjijikkan untuk dikonsumsi.

3. Pakasam

Pakasam adalah makanan khas Kalimantan Selatan yang dibuat dengan cara fermentasi ikan air tawar yang sengaja dibiarkan membusuk selama berminggu-minggu kemudian baru bisa dimakan.

Proses pembuatannya pun tidak mudah, ikan dibersihkan, lalu di rendam di dalam larutan air garam selama dua harian.

Setelah itu diberi asam laktat kemudian dibiarkan dan disimpan selama berminggu-minggu baru bisa dinikmati.

4. Paniki

Manado punya makanan yang cukup ekstrim yang bernama Paniki, yakni satu kuliner tradisional yang berbahan dasar Kelelawar.

Cara membuat paniki adalah daging kelelawar segar diolah dengan kuah santan dan beberapa potong cabai untuk menghilangkan bau dan rasa amis dari dagingnya.

Selain Paniki, masyarakat Manado juga biasa memakan kelelawar dengan cara dibuat sate atau digoreng.

Berani Makan 5 Kuliner Ekstrem Jepang Ini Termasuk Wine Ular, Belum Nyicip Udah Merinding Duluan!

Tokek Goreng hingga Rica-rica Anjing, 8 Kuliner Ekstrem yang Cuma Ada di Indonesia, Berani Cicip?

Ganindra Bimo - Liburan ke Thailand, Suami Andrea Dian Ingatkan Turis Tak Makan Kuliner Ekstrem Ini

5. Sate Ulat Bulu

Warga Purworejo di Jawa Tengah percaya bahwa daging dari ulat bulu bisa menyembuhkan sakit gigi.

Tapi ulat bulu yang digunakan untuk dijadikan sate adalah ulat bulu yang berasal dari pohon turi yang tidak menyebabkan gatal-gatal ketika dikonsumsi.

Konon katanya sate ulat bulu memilik cita rasa yang gurih.

6. Tikus Panggang

Masyarakat Minahasa di Sulawesi mempunyai kuliner yang ekstrim yakni tikus panggang.

Daging tikus di sini katanya memiliki rasa yang enak dan mirip seperti ayam.

Namun, tikus-tikus yang dipanggang ini bukan tikus-tikus bau yang biasa hidup di tempat kotor, tapi tikus hutan yang belum terkontaminasi sampah-sampah manusia.

Serangga Puthul Jadi Kuliner Ekstrem Gunungkidul, Muncul Saat Awal Musim Penghujan

Kuliner Ekstrem di Gunungkidul, Dibuat dari Kelelawar yang Dimasak dengan Bumbu Bacem

7 Kuliner Ekstrem yang Wajib Dicoba Saat Berlibur di Thailand, Ada Balut hingga Larb Leuat Neua

7. Botok Tawon

Batok Tawon adalah makanan khas daerah Banyuwangi ini terbuat dari rumah tawon atau sarang lebah yang diolah dengan cara khusus.

Botok Tawon termasuk makanan yang terlihat cukup eskstrim, karena harus mencari sarang lebah sebagai bahan bakunya.

Satu penjual yang biasa membuat botok tawon adalah bu Misnah yang beralamat di Desa Lemahbang Kulon, Rogojampi, Banyuwangi.

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)