TRIBUNTRAVEL.COM - Mahasiswa asal Prancis yang berusia 23 tahun harus berurusan dengan pihak penegak hukum akibat aksinya.
Seperti dilansir oleh TribunTravel.com dari TheTravel, pada 18 januari 2019, seorang mahasiswa menyerukan ancaman bom.
Ancaman bom ini dia buat untuk penerbangan EasyJet 4219 dari Lyon ke Rennes.
Pesawat dengan 159 penumpang di dalamnya terpaksa berbalik dan kembali ke Lyon setelah adanya potensi ancaman bom.
Saat kembali di Lyon, pemadam kebakaran menunggu pesawat tersebut.
• Istilah Imlek Ternyata Hanya Ada di Indonesia, Begini Sejarahnya
Polisi pun mencari bom di pesawat setelah para penumpang turun.
Namun, polisi tak menemukan apapun.
"Keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan kru kami adalah prioritas utama easyJet," kata maskapai itu.
Para penumpang kemudian dijadwalkan untuk penerbangan berikutnya.
• Sederet Alasan Mengapa Melbourne Dinobatkan Sebagai Kota Paling Bahagia di Dunia
Akhirnya penegak hukum berhasil mengidentifikasi pembuat ancaman bom palsu tersebut.
Pembuat ancaman adalah seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang tidak ingin orangtuanya yang berada di pesawat mengunjungginya di Rennes.
Setelah ditahan, mahasiswa tersebut dibawa ke kantor kejaksaan umum Rennes.
• Penerbangan Adalah Waktu Terbaik untuk Mengajak Bicara Ratu Elizabeth II, Kenapa?
Jaksa menyatakan, pemuda itu tampaknya tidak memiliki gangguan psikologis.
Dia dijadwalkan untuk hadir di pengadilan pada Mei dan dapat menghadapi hukuman lima tahun penjara dan denda jika terbukti bersalah.
Bom di pesawat terakhir terjadi pada 2 Februari 2016 yang terjadi di Daallo Airlines 159.