Selama bertahun-tahun, haenyeo menyelam di perairan lautan yang beku hanya dilindungi oleh pakaian katun buatan sendiri.
Ketika pakaian selam tersedia pada 1970-an, pekerjaan mereka menjadi lebih mudah dan mereka juga bisa menyelam lebih dalam, menghabiskan lebih banyak waktu di bawah air, sehingga meningkatkan pendapatan mereka.
Haenyeo memiliki pengetahuan besar tentang kehidupan laut.
Untuk berenang lebih cepat, mereka memakai timbal yang diikat di pinggang mereka.
• 7 Hoak Ini Sempat Menipu Dunia, Satunya Penemuan Putri Duyung
Alat pengapungan yang disebut "tewak" ditinggalkan di permukaan air dengan jaring tergantung di bawah tewak tempat mereka menyimpan hasil panen.
Banyak dari mereka menggunakan berbagai alat untuk menggali keong dan abalon dari celah-celah di dasar laut.
• Bayi Mirip Putri Duyung Lahir di India, Hanya Bisa Bertahan 10 Menit
Sebelum menyelam, Haenyeo berdoa untuk Jamsugut, dewi laut, meminta keselamatan dan hasil tangkapan yang berlimpah.
• Hotel Ini Tawarkan Sensasi Menginap ala di Rumah Putri Duyung, Intip Fasilitasnya yang Bikin Mupeng
Para Haenyeo Jeju dikategorikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat pengalaman mereka: Hagun adalah pemula, Junggun adalah perantara, dan Sanggun adalah para ahli yang menawarkan bimbingan kepada yang lain.
• Mulai dari Berada di Peti Mati Hingga Dilayani Putri Duyung, Ini 5 Bar Paling Aneh di Dunia
Mijoo Kim, seorang fotografer berbasis di New York dari Korea Selatan, mengambil serangkaian foto yang indah dari Haenyo dan menamakannya "Ibu Laut," menggambarkan mereka dan pekerjaan mereka.
Dia mengatakan bahwa profesi ini tentu saja bukan untuk yang lemah seperti kata pepatah Korea: "Haenyo melakukan pekerjaan orang mati di tanah orang yang hidup."
Seperti dilansir New York Times, sekitar 21 persen wanita Jeju adalah penyelam profesional pada awal 1960-an.
• 13 Hal Keren yang Cuma Ada di Korea Selatan Ini Bikin Wisatawan Kagum
Selama bertahun-tahun, tradisi ini diturunkan di koperasi perikanan lokal, sekolah, dan keluarga dari ibu ke anak, tetapi karena pekerjaannya keras dan berbahaya, perempuan muda lebih suka bekerja di resor hotel daripada menyelam di laut.
• 18 Hal Unik yang Hanya Ada di Korea Selatan, Ada Loker Khusus Anjing sampai Bilik Karaoke di Kereta
Jumlah wanita laut telah menyusut menjadi sekitar 4.500, dari 26.000 di tahun 1960-an, dengan 84 persen dari mereka berusia 60 atau lebih.
• BTS Stan Tour : 5 Objek Wisata Terbaik di Seoul Korea Selatan yang Wajib ARMY Kunjungi
Pemerintah Jeju terus berjuang untuk menyelamatkan tradisi ini dan beberapa tahun yang lalu mereka meminta agar UNESCO menambahkan haenyeo ke daftar Warisan Budaya Takbenda, tetapi jika tren ini terus berlanjut tidak akan ada haenyeo sama sekali dalam waktu dekat.
"Sebagian besar haenyeo akan hilang dalam 20 tahun kecuali kita memiliki rekrutan baru," kata Yang Hi-bum, seorang pejabat pemerintah Jeju.
• 7 Destinasi Alam yang Cantik dan Instagramable di Sukabumi, Satu di Antaranya Jembatan Situ Gunung
• 6 Jenis Tempat yang Cocok Dikunjungi Saat Musim Hujan, Wisata Kuliner hingga Pemandian Air Panas
• Alternatif Destinasi Wisata di Tegal, Bale Gandrung yang Dihiasi Rimbunnya Pohon Pinus
• Kunjungan Wisatawan di Danau Kelimutu Menurun Akibat Cuaca Buruk
• Atlantis Beri Tiket Gratis yang Berulang Tahun Bulan Januari dan Promo Spesial untuk KTP Jadobetabek
Baca tanpa iklan