TRIBVUNTRAVEL.COM - Sampah plastik menjadi masalah yang sulit dipecahkan di berbagai negara.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang plastik membuat sampah plastik semakin menumpuk.
Pada 8 September 2018, proyek ekologi yang bertujuan untuk mengakhiri penumpukan sampah plastik di Samudra Pasifik, diluncurkan.
Jika inisiatif ini berhasil seperti yang direncanakan, tahun 2040 yang diprediksi menjadi "benua plastik" akan hilang.
Dikutip TribunTravel dari Brightside.me, mari kita ketahui lebih banyak tentang proyek yang luar biasa dan sangat penting ini.
Inisiatif ini lahir dari gagasan seorang pemuda Belanda bernama Boyan Slat, putra imigran Kroasia.
Ketika Boyan berusia 16 tahun, dia menghabiskan liburan yang indah di Yunani dan memutuskan untuk menyelam.
Tetapi dia terkejut ketika melihat lebih banyak sampah plastik yang mengambang di laut daripada ikan.
Pemandangan ini sangat mengganggu pemuda itu, sehingga dia mulai berpikir tentang bagaimana dia dapat membantu planet ini dan membersihkan semua plastik.
Lalu, pada tahun 2013 ia muncul dengan ide cerdik dari proyek Pembersihan Samudra.
Pada saat itu, Boyan baru berusia 18 tahun.
Untuk mengerjakan proyek ini, Boyan memberikan seluruh waktunya.
Pemuda itu berhenti studinya di Universitas Teknik Delft, di mana ia belajar teknik dirgantara.
Setelah 5 tahun mengerjakan proyek dan mengumpulkan jumlah uang yang cukup ($ 20 juta dolar ), ia akhirnya bisa menjalankan proyek ini.
Gagasan Boyan terdiri dari pipa apung raksasa yang akan ditempatkan di pantai San Francisco dan akan mengumpulkan 5 ton plastik apung setiap bulan.