TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai macam kuliner yang memanjakan lidah setiap orang yang mencicipinya.
Bahkan CNN Travel 2017 menempatkan Rendang sebagai makanan paling lezat nomor satu di dunia.
Namun siapa sangka jika Indonesia juga memiliki beragam kuliner ekstrim.
Kuliner ekstrim di Indonesia ini biasanya terbuat dari bahan makanan yang tak lazim.
Dilansir dari berbagai sumber, Tribun Travel merangkum 7 kuliner ekstrim di Indonesia.
1. Ulat Sagu Khas Papua
• Pecinta Kuliner Ekstrim? Coba Nikmati Habu Sake, Minuman Khas Jepang yang Terbuat dari Rendaman Ular
Pernah mencoba ulat sagu khas Papua ?
Mendengar namanya pasti membuat kita bergidik.
Ulat sagu adalah makanan khas Suku Kamoro di Papua, ulat sagu biasanya ditemukan di pohon sagu atau pohon kelapa yang sudah mati.
Suku Kamoro biasa memakan ulat sagu ini mentah-mentah karena dipercaya memiliki kandungan vitamin dan protein yang tinggi.
Ulat sagu juga bisa dimasak dengan berbagai cara, di antaranya dengan cara digoreng.
2. Sate Biawak
• Berlibur ke Gunungkidul? Jangan Lupa Mencoba Kuliner Ekstrimnya, Ada Codot Goreng yang Renyah
Biawak adalah jenis hewan reptil seperti komodo yang biasa hidup di sungai atau rawa-rawa.
Daging biawak dipercaya berkhasiat bisa menyembuhkan gatal-gatal pada kulit manusia.
Cara mengolah daging biawakpun sederhana, cukup dengan dibuat sate.
Biawak yang sudah berbentuk sate tidak terlihat terlalu menjijikkan untuk dikonsumsi.
Kamu bisa mencobanya bila kamu mempunyai masalah dengan kulit.
3. Pakasam
• 6 Kuliner Ekstrim yang Wajib Dicoba saat Traveling ke Vietnam, Ada Vodka Ular hingga Sup Darah Babi
Pakasam adalah makanan khas Kalimantan Selatan yang dibuat dengan cara fermentasi ikan air tawar yang sengaja dibiarkan membusuk selama berminggu-minggu kemudian baru bisa dimakan.
Proses pembuatannya pun tidak mudah, ikan dibersihkan, lalu di rendam di dalam larutan air garam selama dua harian.
Setelah itu diberi asam laktat kemudian dibiarkan dan disimpan selama berminggu-minggu baru bisa dinikmati.
4. Paniki
• Sake Ular sampai Mie Ramen Belerang, 8 Kuliner Ekstrim yang Cuma Ada di Jepang
Manado punya makanan yang cukup ekstrim yang bernama Paniki.
Paniki adalah makanan khas Manado yang berbahan dasar Kelelawar.
Cara membuat paniki adalah daging kelelawar segar diolah dengan kuah santan dan beberapa potong cabai untuk menghilangkan bau dan rasa amis dari dagingnya.
Selain Paniki, masyarakat Manado juga biasa memakan kelelawar dengan cara dibuat sate atau digoreng.
Berani coba ?
5. Sate Ulat Bulu
• Begini Ekspresi Warga Asing Saat Coba Kuliner Ekstrim Indonesia, Jengkol Dikira Mirip Roti Breadtalk
Apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu ketika mendengar sate ulat bulu ?
Warga Purworejo di Jawa Tengah percaya bahwa daging dari ulat bulu bisa menyembuhkan sakit gigi.
Tapi ulat bulu yang digunakan untuk dijadikan sate adalah ulat bulu yang berasal dari pohon turi yang tidak menyebabkan gatal-gatal ketika dikonsumsi.
Konon katanya sate ulat bulu memilik cita rasa yang gurih.
6. Tikus Panggang
• Sake Ular sampai Mie Ramen Belerang, 8 Kuliner Ekstrim yang Cuma Ada di Jepang
Pernah mendengar kuliner yang bernama Tikus Panggang ?
Masyarakat Minahasa di Sulawesi mempunyai kuliner yang ekstrim ini.
Daging tikus di sini katanya memiliki rasa yang enak dan mirip seperti ayam.
Namun, tikus-tikus yang dipanggang ini bukan tikus-tikus bau yangbiasa hidup di tempat kotor, tapi tikus hutan yang belum terkontaminasi sampah-sampah manusia.
7. Rujak Cingur
• Bikin Meringding! Ini Rentetan Kuliner Ekstrim di Jepang, Ada Fermentasi Ikan Hingga Serangga Air
Rujak adalah kuliner yang biasanya identik dengan buah-buahan dan sambal.
Namun berbeda dengan Rujak Cingur, rujak ini bebahan dasar hidung sapi atau hidung kerbau.
Biasanya rujak ini disajikan dengan lontong, tempe, tahu an beberapa macam irisan buah seperti mangga muda, mentimun atau bengkoang.
Sambal dari rujak ini pun dibuat dari petis udang.
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)