Tahun ini, mahasiswa pascasarjana University of Southern Californian James Askew menyadari, orangutan Tapanuli jantan memiliki nyanyian panggilan tersendiri.
Nadanya panjang dan tinggi, berbeda dari spesies orangutan lainnya.
Setelah meneliti lebih banyak lagi tentang kebiasaan, pola perilaku, dan fisiologinya, tim peneliti menyimpulkan orangutan Tapanuli adalah spesies berbeda, terpisah dari orangutan Kalimantan dan Sumatra.
Namun, dengan jumlah yang hanya 800 orangutan dewasa di alam liar, orangutan Tapanuli menjadi satu dari primata paling langka di dunia.
3. Tardigrade
Tardigrade jenis baru ditemukan di kumpulan lumut di sebuah lahan parkir di Jepang pada Februari 2018.
Peneliti Jepang, Kazuharu Arakawa sedang mengelupasi lumut dari lahan parkir apartemennya.
Setelah melakukan proses sampling, ia menemukan jenis tardigrade baru.
Tardigrade adalah sejenis 'beruang air'.
Dengan ukuran kurang dari 0,03 inci, tardigrade memiliki delapan kaki kecil.
Tardigrade memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa.
Mereka bisa bertahan di suhu yang sangat dingin maupun panas.
Satu hal unik dari tardigrade adalah sifatnya yang herbivora.
4. Udang Victor Hugo
Para peneliti di Belgia menemukan udang Antartika kecil ini, dan menamai mereka dengan karakter ikonik, Victor Hugo (Epimeria quasimodo).
Keluarga Epimeria quasimodo dikenal karena warna-warnanya yang cerah dan bentuk-bentuk tubuh yang berubah-ubah.
SUNY College of Environmental Science and Forestry mengatakan, dilihat secara close-up, tekstur udang ini mirip naga mitologis.
Tidak seperti kerabat lobster mereka, jenis amphipoda ini adalah krustasea yang tidak memiliki cangkang. (TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)