Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Vihara Dharma Sukha: Vihara di Cirebon yang Ditinggali Dewa Berstrata Tertinggi di Pulau Jawa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vihara Dharma Sukha di Cirebon

Sebagian besar jemaatnya adalah warga Jakarta.

"Biasanya mereka yang sembahyang di sini karena tahu ada Dewa Fuk Dhe Minh Wang, jadi di tengah tren vihara yang makin menurun jemaatnya, di sini stabil dan malah kadang ada jemaat baru yang bersembahyang di sini," ujarnya.

Bagian dalam Vihara Dharma Sukha (TribunJabar/Siti Masithoh)

Ia menambahkan, peranan vihara itu di zaman kolonial sangat terasa.

Vihara banyak membantu perjuangan melawan kolonial Belanda.

Vihara Dharma Sukha tadinya berada di Blok Pemarakan, tetapi dipindahkan ke belakang Pasar Kue.

Sebab saat itu para penjajah Belanda bisa memantau langsung aktivitas di vihara karena lokasinya yang berada di dekat jalan raya.

"Dulu di Blok Pemarakan yang masih termasuk Desa Weru Kidul, kan, letaknya di belakang, sehingga aktivitasnya kadang tidak terlihat."

"Maka sejak saat itu vihara ini berlokasi tepat di belakang Pasar Kue," kata dia.

Vihara ini direnovasi berturut-turut tahun 2012, 2013, 2014, dan dilanjutkan 2016.

"Dulu bangunannya tidak semegah ini, sekarang sudah tampak megah."

"Ini dilakukan agar jemaat yang sembahyang merasa nyaman."

"Dan karena ini bangunan bersejarah, kami tidak mengubah bentuk aslinya," ucapnya.

Di ruang sembahyang disimpan pak pwe atau semacam kayu kecil yang terdiri dari satu pasang.

Pak pwe biasanya digunakan jemaat untuk menentukan apakah mereka bisa meminum air yang disediakan di ruang sembahyang atau tidak.

Cara menentukan jemaat ini bisa minum air di ruang sembahyang atau tidak adalah dengan cara melempar pak kwe.

Kalau posisi kayu menghadap ke atas atau terbuka tandanya dewa tidak setuju.

Namun, kalau kayu menghadap ke bawah atau tertutup artinya dewa setuju.

Di ruang sembahyang itulah disediakan air untuk keberkahan jemaat.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Mengunjungi Dewa Strata Tertinggi Pulau Jawa di Vihara Dharma Sukha"