Ketika tidur tubuh akan melepaskan senyawa sitokin.
Beberapa sitokin ini memiliki efek perlindungan pada sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan peradangan dan berbagai jenis infeksi.
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2013, tidur yang buruk meningkatkan jumlah senyawa peradangan dalam tubuh seseorang.
Senyawa-senyawa ini bertanggung jawab untuk memicu asma dan alergi.
Para peneliti studi juga menemukan orang yang tidur selama empat hingga lima jam semalam memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3. Memperpanjang Umur
Para peneliti dari Italia dan Inggris menganalisis data dari 16 studi terpisah yang dilakukan selama 25 tahun, yang meliputi hampir 1,3 juta orang dan lebih dari 100 ribu kematian.
Temuan penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal 'Sleep'.
Temuan itu mengungkapkan bahwa orang yang baru tidur enam jam per malam meningkatkan risiko kematian dini sebesar 12 persen.
Sementara itu, mereka yang tidur selama delapan hingga sembilan jam memiliki risiko yang jauh lebih rendah.
4. Membantu Fungsi Memori
Selain memperkuat fungsi kekebalan tubuh dan memperpanjang umur, tidur nyenyak juga dapat memperkuat ingatan.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur nyenyak dapat membantu dalam retensi memori.
Orang-orang yang memiliki kebiasaan tidur yang buruk memiliki waktu yang lebih sulit dalam menghafal, ketika memperoleh informasi, mereka dapat menafsirkan peristiwa secara berbeda dan kehilangan kemampuan untuk mengakses informasi sebelumnya.
Tidur yang baik juga memberikan kontribusi pada pemikiran kreatif dan memori jangka panjang.
5. Minim Risiko Penyakit
Bagi kamu yang kurang waktu tidur dapat meningkatkan risiko penyakit dalam tubuh.
Di antaranya diabetes, penyakit jantung, hingga obestitas.
Namun semua kondisi kesehatan dapat terkendali jika setidaknya kita tirur selama tujuh hingga delapan jam.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)