1. Struktur Tahan Gempa Bumi (earthquake resistant structure)
Ini adalah struktur paling umum untuk rumah dan gedung di Jepang.
Semua bangunan yang dibangun setelah tahun 1981 harus sesuai dengan Standar Struktur Anti-seismik Baru.
Aturan ini mengharuskan bangunan memiliki struktur ketahanan gempa.
Struktur Tahan Gempa Bumi terdiri dari tiang, dinding dan lantai, untuk menyerap gerakan gempa.
Bangunan dapat dibagi menjadi Struktur Rigid (dibangun secara kaku untuk mencegah keruntuhan) dan Struktur Fleksibel (bagian struktural utama yang membungkuk secara fleksibel untuk menyebarkan kekuatan gerakan seismik).
2. Damping Structure (Struktur Redaman)
Untuk meminimalkan gempa, dinding setiap bangunan harus menyerap energi dari gempa bumi.
Damping structure dapat dibagi menjadi tipe Aktif, yang menggunakan energi seperti listrik, dan jenis Pasif, yang menggunakan kekuatan fisik.
Dibandingkan dengan Struktur Tahan Gempa Bumi, struktur redaman dapat mengurangi intensitas gempa sebesar 70 hingga 80 persen.
3. Struktur Isolasi Seismik
• Terungkap! Tsunami Terjang Teluk Palu Hanya 8 Menit Setelah Gempa Bumi
Struktur isolasi seismik umumnya digunakan untuk bangunan bertingkat lebih dari dua.
Pada struktur dipasang alat isolator (perangkat penyerap gempa) untuk menghalangi gerakan gempa merusak bangunan.
Dengan struktur ini, intensitas gempa bisa dikurangi hingga 50% jika dibandingkan dengan Struktur Tahan Gempa Bumi nomor satu.
Sementara untuk bahan bangunan, ada 4 bahan yang paling sering digunakan di di Jepang untuk kantor atau rumah.
• Sumatera Barat Kirim 1,1 Ton Rendang untuk Korban Bencana Gempa Tsunami Palu-Donggala