Kali ini dua orang berseragam militer warna biru.
• 8 Fakta tentang Film G30S/PKI, Sempat Raih Penghargaan Film Unggulan Terlaris
Tamu ini pun sempat dibentak istri DN Aidit, Soetanti, "Ini sudah malam."
Rupanya, dua orang tersebut bermaksud mengajak DN Aidit pergi.
Menurut kesaksian Ilham, Soetanti pun sempat ngotot agar DN Aidit tidak usah berangkat ke Istana.
Namun, DN Aidit tetap memutuskan pergi.
Hingga kini, 'hilangnya' DN Aidit masih menjadi misteri dan belum ada jawaban yang pasti.
Ada beberapa versi mengenai ke mana perginya DN Aidit.
1. Kesaksian Sudjono.
Menurut kesaksian Mayor Udara Sudjono di Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub), dialah yang menjemput DN Aidit di rumahnya, bukan Pasukan Cakrabirawa.
Lalu, Sudjono membawanya ke rumah Sjam Kamaruzaman, Kepala Biro Chusus PKI di Jalan Salemba Tengah, Jakarta.
Di tempat itu, sudah ada sejumlah anggota Biro Chusus yang menunggu.
Biro Chusus dibentuk DN Aidit tanpa sepengetahuan pengurus pusat (CC) PKI.
2. Versi Victor Miroslav Fic.
Menurut Victor Miroslav Fic dalam bukunya yang berjudul Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi tentang Konspirasi, di rumah Sjam, DN Aidit melakukan cek terakhir Gerakan 30 September.
DN Aidit juga dipertemukan dengan Mayor Jenderal Pranoto Reksosamodro, perwira tinggi yang dekat dengan Presiden Sukrano.
Baca tanpa iklan