Fenomena ini dikenal sebagai Olbers' Paradox, dinamai demikian dari astronom Jerman Heinrich Wilhelm Olbers yang mengajukan teori pada 1823 yang berbunyi: jika alam semesta tidak terbatas, statis, dan abadi, maka di mana pun kamu akan mengarahkan penglihatan, pasti akhirnya melihat bintang.
Namun, ternyata alam semesta tidak statis dan tidak abadi.
Edwin Hubble menemukan alam semesta selalu mengembang, dan radiasi termal yang tersisa dari Big Bang menempatkan alam semesta pada usia 13,8 miliar tahun.
Kita tidak bisa melihat bintang di segala arah karena beberapa bintang belum eksis cukup lama bagi cahaya mereka mencapai penglihatan kita.
7. Kemungkinan ada 1,000,000,000,000,000,000,000,000 (1 septiliun) bintang di seluruh alam semesta.
Galaksi Bima Sakti memiliki sekitar 100 miliar bintang.
Jika dikalikan dengan perkiraan jumlah galaksi di alam semesta yang sudah berhasil teramati, yakni sekitar10 triliun, hasilnya adalah 1 dengan 24 angka nol setelahnya, yakni 1 septiliun.
David Kornreich, asisten profesor di Ithaca College, mengatakan jumlah itu mungkin bisa terlalu kecil karena ada lebih banyak galaksi yang kemungkinan akan ditemukan lagi seiring dengan kemajuan teknologi manusia.