Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Glestser yang Mencair di Pegunungan Alpen Ungkap Pasangan yang Dilaporkan Hilang 75 Tahun Silam

Penulis: Ambar Purwaningrum
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegunungan Alpen

Pasangan yang memiliki tujuh anak ini pada 15 Agustus 1942, meninggalkan anak-anak mereka di rumah dengan seorang bibi sebagai penjaga.

Sejak saat itu mereka tidak pernah kembali.

“Saya tidak tahu orang tua saya; Saya berumur 4 tahun,” kata Marceline Udry-Dumoulin, putri bungsu mereka, satu dari dua anak yang masih hidup hingga hari ini.

Lima saudara mereka sudah lama hilang.

Meskipun tes DNA belum dilakukan untuk mengonfirmasi identitas dari dua tubuh, melihat pakaian yang ditemukan, dia yakin itu adalah orang tuanya.

(thevintagenews.com)

“Ini adalah pertama kalinya ibu saya pergi bersama ayah dalam pendakian."

"Dia dalam kondisi hamil dan tidak bisa memanjat dalam kondisi gletser yang sulit,” kata dia.

Kini setelah dirinya berusia 79 tahun, yang bisa dia ingat hanyalah gambar bibinya yang menangis di bawah tangga malam itu.

"Dia memelukku dan memegangku erat-erat saat dia menangis."

Hilangnya pasangan ini adalah misteri yang mendalam.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada mereka.

Mayat-mayat itu ditemukan pertama kali oleh seorang pekerja tepat di atas resor ski Les Diablerets.

(thevintagenews.com)

Seorang pekerja perawatan sedang melakukan pemeriksaan rutin pada peralatan ketika melihat apa yang dia pikir batu hitam yang menempel di es.

Pada pemeriksaan lebih dekat, ternyata ada dua mayat.

"Mereka berbaring bersama, setengah di gletser dan separuh terbuka," kata Tschannen, yang dengan cepat mengambil alih situasi setelah dia melihat apa yang diketahui oleh karyawannya.

Halaman
123