Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tak Hijau Seperti Namanya, Mengapa Greenland Justru Tertutup Lapisan Es? Ternyata Begini Sejarahnya

Penulis: Apriani Alva
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uummannaq, sebuah kota di Greenland barat laut, yang memiliki rumah berwarna-warni.

Namun penguni awal Inuit ini menghilang sekitar 3.000 tahun yang lalu karena alasan yang belum diketahui.

Isortoq, Greenland (Wikipedia)

Pada abad ke-10, budaya Thule dikembangkan di wilayah tersebut dan mereka yang pertam akali membuat kayak, tombak dan teropong.

Lalu mengapa bisa nama Greenland ditambatkan pada pulau ini?

Rupanya nama tersebut berasal dari Viking, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman nationalgeographic.com.

Nama Greenland diberikan oleh Erik the Red, seorang pemimpin Viking yang tibaa di pantai pada 982 M.

Ia melihat rumput hijau di seluruh permukaan pulau.

Seperti adat Norse, pemberian nama didasarkan pada keadaan setempat.

Maka Erik memberi nama tempat ini Greenland.

Penelitian mendalam dari National Geograpic mengungkapkan bahwa jika lapisan es Greendland meleleh dengan cepat maka akan menghasilkan suhu dingin di Atlantik Utara.

Hal ini secara signifikan akan memperlambat Arus Teluk yang jika terus berlanjut kemungkinanan akan menyebabkan Islandia memiliki suhu yang lebih dingin.

Sebuah data yang berasal dari inti es dan kulit moluska yang berasal dari 800 hingga 1.300 Sebelum Masehi menunjukkan Greendland selatan bersuhu hangat dibandingkan sekarang.

Itu artinya, ketika Viking pertama kali tiba di Greenland melihat alam yang hijau dengan suhu yang tak sedingin sekarang.

Greenland (expeditiongreenland.com)

Namun pada abad ke-14, suhu musim panas di Greenland menurun secara drastis.

Dengan suhu yang lebih rendah membuat tanaman semakin sedikit dan banyak tempat ditutupi oleh lapisan es.