Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sampah Plastik Kian Membeludak, 3 Alat Makan Ini Bisa Jadi Solusi: Gunakan Bambu Boleh Juga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sampah plastik yang mengotori setiap sudut di Bumi

Tak hanya peralatan makan seperti sedotan, sendok, atau garpu saja yang bisa dimakan.

Perusahaan Biotrem asal Polandia pun mengembangkan piring yang bisa dimakan.

Bila tak ingin menelannya pun tak masalah, sebab mereka menciptakan piring ini dari bahan organik yang bisa terurai seluruhnya setelah 30 hari.

Uni Eropa dalam jangka panjang juga ingin mendorong jaringan restoran cepat saji, kafe dan bar untuk mereduksi penggunaan gelas plastik.

Setengah triliun gelas plastik digunakan setiap tahun, di mana sebagian besar digunakan satu kali saja.

Beberapa perusahaan sekarang menawarkan alternatif berbasis tanaman.

Perusahaan dari Bali, Avani, mengembangkan bioplastik kompos yang terbuat dari sari jagung.

Gelasnya terlihat seperti gelas plastik biasa, tapi gelas ini dapat terurai.

Tapi sebaiknya gelas ini didekomposisi di fasilitas kompos komersial, jangan di belakang rumahmu.

Penggunaan bambu

Cara mudah mengurangi sampah plastik adalah menggunakan gelas yang bisa digunakan berkali-kali.

Tapi kita tidak selalu membawa gelas itu ke mana saja.

Di Berlin sedang dilakukan uji coba dengan gelas bambu yang bisa dipinjam.

Gelas itu diberikan dengan membayar uang jaminan.

Kalau gelas itu dibawa kembali, uang jaminan akan dikembalikan.

Produk plastik lain yang akan dilarang di Uni Eropa adalah korek kuping.

Sekarang ada alternatifnya: batang yang terbuat dari bambu atau kertas.

Tetapi aktivis lingkungan mengatakan, yang terbaik adalah membersihkan telingamu dengan handuk saja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perangi Sampah Plastik, 3 Alat Makan Ini Bisa Jadi Solusi"