TRIBUNTRAVEL.COM - Travelers, apa hal pertama yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata 'kecoak'?
Pasti serangga kotor dan menjijikkan yang sering hinggap di sekitar tempat-tempat lembab.
Banyak yang ketakutan melihat serangga bertubuh cokelat gelap ini.
Ya, hewan satu ini memang sangat dibenci dan dianggap musuh banyak orang di Indonesia.
Berbeda dengan orang Indonesia yang menganggap kecoak serangga menjijikkan, orang Australia justru menganggapnya sangat berharga.
Di negara ini, kecoak menjadi hewan yang dilombakan layaknya kuda pacuan.
Bahkan, satu ekor kecoa yang juara harganya cukup mahal.
Setiap tahun, ada kejuaraan dunia balap kecoak di Brisbane.
Sama seperti balap hewan pada umumnya, event tahunan Cockroach Races sudah berlangsung selama 36 tahun ini juga menggunakan arena balap berupa lingkaran berdiameter 6 meter.
Kecoak yang disimpan di dalam botol nantinya dibiarkan keluar dnegan sendirinya untuk saling berlomba mencapai tepi.
Kecoak pertama yang mencapai temi lingkaran dianggap sebagai pemenang.
Perlombaan kecoa merupakan kegiatan klub perjudian yang sudah ada sejak tahun 1982 dan biasanya diselenggarakan setiap tanggal 26 Januari yang juga bertepatan dengan Hari Nasional Australia atau Australia Day.
Tak hanya di Australia saja, perlombaan ini bahkan sudah menyebar ke beberapa negara termasuk Amerika Serikat.
Balap kecoa menjadi populer karena biasanya menjadi ajang taruhan yang menghasilkan banyak uang, hadiah dan sebagai hiburan.
Dalam acara pertama yang diadakan pada tahun 1982, juara kecoa disebut "Soft Cocky'.