Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Royal Brunei Airlines Terbangkan Pesawat dengan Pilot dan Pramugari Wanita, Mendarat di Arab Saudi?

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kru pesawat Royal Brunei Airlines.

TRIBUNSTYLE.COM - Semua kru pesawat ini adalah wanita dan mereka mendarat di negara dimana perempuan tidak diperbolehkan menyetir.

Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Peristiwa ini adalah kejadian untuk menandai Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 Maret.

Mereka adalah crew pesawat dari maskapai Royal Brunei Airlines.

Sementara itu, negara yang dimaksud adalah Arab Saudi.

Sebenarnya kejadian ini telah terjadi pada tahun 2016 yang lalu.

Namun kembali mencuat setelah Hari Perempuan Internasional 2018 baru kemarin diperingati.

Sebagaimana melansir dairi Unilad.co.uk, pilot pesawat Royal Brunei Airlines yang semuanya wanita untuk pertama kalinya mendarat di Arab Saudi pada tahun 2016.

Royal Brunei Airlines (unilad)

Di Arab Saudi sebenarnya wanita tidak diizinkan untuk mengendarai mobil.

Ini berarti setelah kru pesawat mendarat, mereka akan mengambil risiko ditangkap jika mereka mencoba mengemudikan kendaraan di jalanan negara tersebut.

Kapten Sharifah Czarena Surainy Syed Hashim, Senior First Office Dk Nadiah Pg Khashiem dan Senior First Officer Sariana Nordin menerbangkan penerbangan BI081 ke Jeddah di negara Timur Tengah.

Ini juga menunjukkan komitmen maskapai untuk mendapatkan lebih banyak wanita ke dalam industri tersebut.

Penerbangan ini dilakukan untuk menandai Hari Nasional Brunei pada tanggal 23 Februari, dan merayakan kemerdekaan negara tersebut.

Saat yang tepat tiba tiga tahun setelah Kapten Sharifa Czarena Surainy menjadi kapten wanita pertama dari pembawa bendera di Asia Tenggara.

Pada tahun 2012, dia mengatakan kepada The Brunei Times:

Halaman
12