Dalam studinya, yang diterbitkan dalam jurnal Forensic Anthropology, Richard menulis, tulang Amelia Earhart "lebih mirip dengan tulang yang ada di Nikumaroro dari 99 (persen) individu dalam sampel referensi besar."
"Dalam kasus tulang-tulang Nikumaroro, satu-satunya orang yang didokumentasikan sebagai pemiliknya adalah Amelia Earhart."
Richard juga menambahkan, "Jika tulang-belulang itu bukan milik Amelia Earhart, berarti mereka berasal dari seseorang yang sangat-sangat mirip dengannya."
Apa yang sebenarnya terjadi pada Amelia Earhart masih belum jelas.
Beberapa ilmuwan berspekulasi dia meninggal sebagai orang buangan di Pulau Nikumaroro.
Sementara beberapa yang lain percaya Amelia meninggal karena ditangkap oleh militer Jepang, yang kemungkinan mengira dia adalah mata-mata.
Tapi setidaknya, Richard yakin Nikumaroro adalah tempat peristirahatan terakhir Amelia.
"Sampai ada bukti definitif disajikan, jasadnya bukan milik Amelia Earhart," tulisnya dalam penelitian ini, "argumen yang paling meyakinkan adalah tulang-belulang tersebut adalah miliknya."
Baca tanpa iklan