Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisata Probolinggo - Selain Melalui Desa Wonokitri, Menikmati Bromo Bisa Dimulai dari Desa Ngadisari

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah jeep melaju di kawasan Pasir Berbisik, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Rabu (1/3/2017).

"Kami ingin wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan berkunjung lebih lama di sini," jelas Tutug.

Di Dukuh Seruni, wisatawan dapat menikmati keindahan pesona Bromo dari penanjakan dua atau yang biasa dikenal dengan sebutan Seruni Point.

Walaupun belum ada pagar pembatas, tetapi wisatawan dapat melihat hamparan pasir dari tempat ini.

Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati agrowisata di dukuh yang dihuni oleh 15 KK tersebut.

"Wisatawan juga dapat menikmati masakah khas Tengger dan gedung rumah adat Tengger. Di samping itu kebudayaan seperti upacara keagamaan dan lain sebagainya," jelas Supoyo.

Supoyo menambahkan, pembentukan Desa Wisata Ngadisari dimulai tahun 2004 silam.
Gagasan tersebut dibuat berdasarkan permintaan dari Disbudpar.

Saat itu, infrastruktur seperti akses jalan menuju ke kawasan Dukuh Seruni, terutama ke Seruni Point masih belum ada.

"Baru pada tahun 2007, infrastruktur jalan mulai dibangun. Selain itu kami juga membangun gedung rumah adat Tengger untuk mengenalkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Dukuh Seruni," terang Supoyo.

Di samping dapat melihat hamparan pasir, wisatawan juga dapat melihat kawah gunung Bromo.

Dari Seruni Point ini, kawah Bromo dan kepulan asapnya seperti terlihat dari atas.

Wisatawan juga dapat melihat keindahan gunung Semeru secara bersamaan.

"Dengan adanya Desa Wisata Ngadisari ini, kami ingin wisatawan betah dan tinggal berlama-lama sambil menikmati keindahan alam, agrowisata dan seni budaya di Dukuh Seruni Desa Ngadisari ini," pungkas Supoyo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com, Sabtu (30/6/2012), dengan judul Menikmati Kawasan Bromo di Dukuh Seruni.