Barbara mengatakan, ia mulai curiga dan memutuskan untuk membuka karton pembungkus minuman kemasan tersebut.
"Aku langsung membuang semua air (dalam kemasan). Aku heran karena mendengar benda yang terpental di dalam kotak.
"Aku membukanya dengann pisau saat itu dan menemukan sesuatu seperti gurita.
"Ada empat (sesuatu seperti gurita), mungkin lima dan aku menelan salah satunya," cerita Barbara.
Barbara mengatakan ia mengunjungi dokter untuk melakukan pemerikasaan darah guna melihat penyakitnya.
Ia telah mengumpulkan bukti, termasuk catatan dokter yang ditujukan untuk perusahaan dan berharap untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Namun Barbara juga menyimpan sedikit sample untuk memeriksanya sendiri.
Seorang perwakilan dari Vita Coco mengungkapnya:
"Kami telah menghubungi konsumen, Barbara Marie, beberapa kali sejak 26 April 2017.
"Kami menampung semua pertanyaan konsumen dan masalah kualitas produk dan sebagai merek global, ini memiliki aturan untuk penyelidikan.
"Kami meminta informasi dari Ms Marie mengenai informasi produk pada 26 April 2017, sehingga bisa melaporkan masalah ini pada quality control dan menyelidiki lebih jauh.
Lebih lanjut juru bicara juga mengakatakan Vita Coco memiliki standar keamanan pangan tingkat tinggi dan teruji secara internal yang juga memiliki seorang spesialis untuk mempertahankan mutu produk sebelum didistribusikan.
"Namun karena minuman Vita Coco tidak mengandung pengawet, pada kesempatan langka, pembusukan acak mungkin terjadi," ujar juru bicara Vita Coco.