Tayla Ballard mengatakan, ular itu pernah ia lihat sebelumnya dan dikenal oleh para penunggang kuda di kawasan itu sebagai ‘ penduduk berwarna cokelat.'
Namun demikian, walau khawatir atas keberadaan ular tersebut, Tayla tidak pernah benar-benar serius memikirkan kemungkinan akan digigit ular itu.
Selama menunggu paramedis datang, Tayla Ballard sempat bertanya-tanya apakah dia akan berhasil selamat.
Namun dia mengaku pikirannya justru tertuju kepada hewan-hewan peliharaannya.
“Saya hanya berpikiran ‘tolong jangan gigit kuda saya’,” katanya.
“Memang kedengarannya bodoh, tapi saya hanya berpikir ‘siapa nanti yang akan merawat hewan peliharaan saya?’ Mereka segalanya dan saya sangat khawatir atas apa yang akan dilakukan keluarga."
“Gigitan ular itu sangat sakit dan berpikir, kemungkinanmu akan mati, itu sangat menyeramkan.”
Untungnya, tak berapa lama petugas paramedis datang dan Tayla langsung dilarikan ke rumah sakit di Canberra untuk mendapatkan pengobatan.
Dari tes yang dilakukan setelahnya, terungkap, gigitan ular tersebut ‘kering’, yang berarti tidak ada bisa yang memasuki organ tubuhnya dan sehingga dia tidak perlu diberikan obat anti-venom.
Tayla Ballard dibolehkan pulang dari rumah sekitar tengah malam.
Saat ini, Tayla Ballard mengaku lututnya masih sedikit nyeri akibat gigitan itu dan dia tidak terlalu mempersoalkannya.
Meski demikian, dia baik-baik saja.
“Saya amat beruntung, sangat beruntung, jika bukan karena bantuan para medis dan staf rumah sakit saya tidak tahu apa yang akan dilakukan."
“Jadi ya saya amat sangat berterima kasih kepada kalian semua dan begitu juga keluarga saya."