TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata identik dengan keindahan alam, budaya unik, hingga kuliner menggugah selera.
Namun ternyata, ada juga tempat wisata yang terkenal bukan karena keindahannya saja, melainkan karena bau menyengat yang begitu khas.
Baca juga: Pesona Wisata 1.000 Patung di Tanjungpinang Riau, Spot Ikonik yang Wajib Dikunjungi
Baca juga: Itinerary Semarang 2 Hari 1 Malam Naik Motor, Bujet Rp 530 Ribu: Hotel, Wisata Hits & Ngopi Santai
Meski aroma tak sedap bisa membuat pengunjung tidak nyaman, faktanya banyak traveler tetap penasaran untuk datang dan merasakan langsung suasana di tempat-tempat tersebut.
Fenomena bau ini biasanya disebabkan oleh kondisi alam, aktivitas hewan, atau proses industri yang berlangsung di sekitar kawasan wisata.
Uniknya, justru bau menyengat inilah yang menjadikan destinasi tersebut berbeda dan menambah daya tarik bagi wisatawan.
Berikut 5 tempat wisata paling bau di dunia yang wajib diketahui traveler.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Sejarah di Pekanbaru, Lokasinya Mudah Diakses
1. Rotorua, Selandia Baru

Baca juga: 8 Tempat Wisata Populer di Banyuwangi, Jawa Timur Cocok Buat Solo Traveling
Rotorua dikenal sebagai kota geothermal atau kota sulfur di Selandia Baru.
Bau khas yang menyerupai telur busuk muncul akibat aktivitas panas bumi di kawasan ini.
Gas belerang yang keluar dari tanah dan kolam air panas menimbulkan aroma menyengat yang bisa langsung dirasakan begitu memasuki kota.
Meski demikian, Rotorua tetap populer sebagai tujuan wisata.
Pemandangan kolam lumpur mendidih, geyser yang menyembur ke udara, dan spa air panas alami menjadi daya tarik utamanya.
Air panas di Rotorua bahkan dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan kulit dan relaksasi tubuh.
Traveler yang berkunjung biasanya memanfaatkan kesempatan untuk menikmati spa tradisional Maori sekaligus belajar budaya setempat.
2. Blue Lagoon, Islandia

Baca juga: Lokananta Banjarsari Solo Jawa Tengah: Studio Musik Pertama Indonesia yang Kini Jadi Wisata Kalcer
Islandia memiliki pemandian air panas yang terkenal di seluruh dunia, yaitu Blue Lagoon.
Kolam alami ini terbentuk dari aktivitas vulkanik dengan air kaya mineral, terutama silika dan belerang.
Aroma belerang yang kuat memang bisa terasa mengganggu, terutama bagi wisatawan yang baru pertama kali datang.
Namun di balik bau menyengatnya, Blue Lagoon menawarkan pengalaman berendam yang menenangkan di tengah lanskap alam Islandia yang menakjubkan.
Airnya dipercaya baik untuk kesehatan kulit, bahkan banyak pengunjung yang memanfaatkan lumpur mineral sebagai masker wajah alami.
Tak heran jika meskipun bau, tempat ini tetap menjadi ikon wisata Islandia yang ramai dikunjungi sepanjang tahun.
3. Selokan Paris, Prancis

Paris bukan hanya dikenal sebagai Kota Cahaya dengan menara Eiffel dan suasana romantisnya.
Ada sisi lain yang jarang diketahui wisatawan, yakni jaringan selokan tua yang kini menjadi objek wisata unik.
Sejak abad ke-13, sistem saluran air Paris dibangun untuk menjaga kebersihan kota.
Pada era Napoleon Bonaparte, proyek besar pembersihan dan pembangunan terowongan dilakukan hingga mencapai ribuan mil panjangnya.
Saat ini, sebagian jalur selokan Paris dibuka untuk wisatawan melalui Paris Sewers Museum.
Di sini, pengunjung dapat melihat sejarah sistem sanitasi kota, koleksi pameran, hingga karya seni yang terpajang di dalam terowongan.
Meski edukatif, pengalaman menjelajahi lorong bawah tanah ini tidak lepas dari aroma selokan yang khas.
Inilah yang membuat destinasi ini berbeda dari museum pada umumnya.
4. Seal Island, Afrika Selatan

Seal Island di Afrika Selatan menjadi rumah bagi ribuan anjing laut.
Suara bising kawanan anjing laut yang hidup berkelompok bisa menjadi daya tarik, tetapi aroma amis yang menyengat juga tidak bisa dihindari.
Bau khas ini muncul dari kotoran anjing laut yang menumpuk, bercampur dengan aroma ikan dari lautan sekitar.
Bagi pecinta satwa liar, pulau ini tetap menarik karena bisa menyaksikan kehidupan anjing laut dari dekat.
Biasanya wisatawan mengamati dari atas kapal, mengambil foto, lalu segera kembali karena sulit bertahan lama dengan bau menyengat di udara.
Meski begitu, pengalaman melihat koloni anjing laut dalam jumlah besar menjadi momen langka yang tak mudah ditemukan di tempat lain.
5. Fes, Maroko

Fes merupakan salah satu kota tertua di Maroko yang dikenal sebagai pusat industri kulit.
Di kota ini, traveler bisa menemukan banyak tempat penyamakan kulit tradisional yang masih bertahan hingga kini.
Proses penyamakan menggunakan bahan alami seperti kotoran burung merpati dan air kapur menimbulkan bau menyengat yang menyerupai campuran amonia dan daging busuk.
Meskipun aromanya tajam, banyak wisatawan tetap datang ke Fes untuk melihat langsung bagaimana kulit diolah secara tradisional.
Pemandangan deretan wadah besar berisi cairan berwarna-warni yang digunakan untuk mewarnai kulit menjadi daya tarik visual yang unik.
Produk kulit dari Fes, mulai dari tas, sepatu, hingga jaket, dikenal memiliki kualitas tinggi dan menjadi oleh-oleh favorit wisatawan.
Fenomena Unik di Balik Wisata Paling Bau
Keberadaan destinasi wisata dengan bau menyengat ini membuktikan bahwa pariwisata tidak selalu identik dengan pemandangan indah dan suasana harum.
Justru keunikan inilah yang membuat wisatawan penasaran untuk datang dan merasakan langsung pengalaman berbeda.
Rotorua dan Blue Lagoon menghadirkan fenomena alam yang jarang ditemukan di negara lain. Selokan Paris menyajikan sejarah kota dari perspektif berbeda.
Seal Island memperlihatkan kehidupan satwa liar yang masih alami, sedangkan Fes menawarkan pengalaman budaya dan industri tradisional yang masih bertahan hingga kini.
Meski bau bisa menjadi tantangan, daya tarik visual, nilai sejarah, serta pengalaman unik membuat destinasi ini tetap populer.
Jadi, bagi traveler yang mencari pengalaman berbeda, lima destinasi wisata paling bau di dunia ini bisa menjadi pilihan menarik untuk dikunjungi.
TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.