TRIBUNTRAVEL.COM - Lokananta, Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah yang kini menjadi kiblat 'kalcer' anak muda Solo kini menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi.
Lokananta bukan sekadar studio musik legendaris, tetapi juga saksi perjalanan panjang industri rekaman Indonesia.
Dengan wajah baru yang lebih modern dan estetik, tempat bersejarah ini kini menjadi destinasi wisata budaya yang memikat generasi muda sekaligus pecinta musik untuk menelusuri jejak kejayaan masa lalu.
Baca juga: Itinerary Solo 1 Hari Naik Mobil dari Jogja: Bujet Rp 710 Ribu untuk 4 Orang, Keraton & Pasar Gede
Baca juga: Galeri Lokananta di Solo, Jawa Tengah: Cek Lokasi, Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk
Di Lokananta, pengunjung bisa menyaksikan hasil rekaman di masa lalu yang masih tersimpan rapi hingga kini.
Bahkan, Lokananta kini telah disulap menjadi bangunan yang lebih apik dan estetik.
Lokananta merupakan studio rekaman atau studio musik pertama di Indonesia yang telah selesai direvitalisasi.
Lokananta didirikan pada 29 Oktober 1956 oleh Raden Maladi, Kepala Jawatan Radio Republik Indonesia (RRI).
Kala itu, Lokananta berada di bawah naungan Perum Percetakan RI, yang merupakan salah satu cabang usaha dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Keberadaan Lokananta sangat signifikan dalam sejarah perkembangan industri musik dan budaya Indonesia.
Baca juga: Makin Cinta Diri Sendiri Lewat Pameran Tak Kenal Maka Tak Sayang di Lokananta Bloc Solo
Baca juga: Itinerary Solo 2 Hari 1 Malam: Bujet Bulan Madu Rp 930 Ribu, Hotel Bintang 3 & Resto Hits
Lokananta diresmikan pada 29 Oktober 1965, tepatnya pukul 10 pagi, di kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pendirian Lokananta tidak terlepas dari inisiatif Raden Maladi, yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Penerangan.
Lokananta didirikan atas instruksi langsung dari Presiden Sukarno dengan tujuan untuk mendukung dunia siaran di Indonesia, khususnya Radio Republik Indonesia (RRI).
Pada awal berdirinya, perusahaan ini memiliki nama resmi "Pabrik Piringan Hitam Lokananta Jawatan Radio Kementerian Penerangan Republik Indonesia".
Fungsi utama Lokananta pada masa itu adalah sebagai unit pelaksana untuk menduplikasi materi siaran RRI.
Selain itu, Lokananta juga bertanggung jawab dalam memproduksi piringan hitam yang digunakan dalam berbagai siaran dan kegiatan media lainnya.
Sebelum nama Lokananta diputuskan, ada sebuah usulan nama alternatif yaitu "Indra Vox", yang merupakan singkatan dari "Indonesia Raya Vox", yang terinspirasi dari lagu kebangsaan Indonesia.
Namun, usulan ini ditolak oleh Presiden Sukarno, dan akhirnya nama "Lokananta" yang dipilih.
Nama "Lokananta" sendiri memiliki makna yang dalam.
Dalam bahasa Jawa, Lokananta merujuk pada seperangkat gamelan surgawi dalam pewayangan yang dipercaya dapat menghasilkan suara yang merdu.
Nama ini sangat sesuai dengan tujuan dan filosofi Lokananta sebagai tempat yang menghasilkan karya-karya musik berkualitas.
Gamelan Sri Kuncoro Mulyo, yang menjadi bagian dari studio Lokananta, dianggap memiliki keterkaitan dengan trah gamelan surgawi tersebut.
Meskipun pada awalnya Lokananta dikenal sebagai produsen piringan hitam dan kaset musik, kini perusahaan ini telah bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.
Lokananta tidak lagi hanya bergerak dalam produksi rekaman fisik, tetapi juga telah merambah ke dunia digital.
Kini, Lokananta bekerja sama dengan berbagai platform content aggregator ternama seperti iTunes, Joox, Deezer, dan Spotify untuk mendistribusikan karya musik Indonesia ke seluruh dunia.
Perubahan ini menunjukkan bahwa Lokananta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar musik digital, serta tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri musik Indonesia.
Baca juga: 6 Makan Siang Enak Dekat Tempat Wisata Solo Safari, Bisa Ditempuh Jalan Kaki
Kalau berkunjung ke Lokananta, tak lengkap rasanya jika tak mencicipi sajian kuliner yang ada di tenant-tenant di sana.
Berikut adalah berbagai tenant di Lokananta yang bisa kamu cicipi sembari tur di Museum Lokananta atau nyantai di Lokananta Bloc:
1. Filosofi Kopi
Coffe shop yang viral dari film yang laris di Indonesia ini hadir di Lokananta Bloc.
Mereka meyajikan kopi yang nikmat, yang mana minuman signature miliknya disajikan meggunakan kopi arabica berkualitas.
Ada berbagai macam menu di sana dan bisa dibeli mulai dari Rp 20.000-an.
2. Kopi Aloo
Kopi Aloo juga hadir di Lokananta Bloc.
Tenant ini cukup ramai dikunjungi karena cocok untuk nongkrong dan juga work from cafe (WFC).
Kopinya juga nikmat, disajikan lengkap dengan pastry atau roti yang tak kalah nikmat.
Di tenant yang sama, terdapat berbagai brand fashion dan aksesoris, sehingga kamu bisa sambil cuci mata.
Harganya juga cukup terjangkau, mulai dari Rp 25.000-an.
3. Sawahita
Tak kalah nyaman dari 2 coffee shop di atas, Sawahita juga punya sajian yang menarik, nikmat, dan harganya terjangkau.
Tidak hanya menyajikan banyak jenis minuman, di Sawahita juga menyajikan makanan berat yang bisa jadi pilihanmu ketika lapar saat nongkrong di Lokananta.
Harganya beragam, mulai Rp 20.000-an saja.
4. Sedjuk Bakmi
Buat kamu pecinta bakmi, Sedjuk Bakmi bisa jadi pilihan buat kamu yang lagi berkunjung ke Lokananta.
Berbagai sajian bakmi nikmat dengan kualitas dan rasa terbaik ada di sini.
Harganya beragam, mulai dari Rp 20.000-an, kamu bisa menikmati bakmi yang enak.
5. Honky Tonk Pizza Bar
Di area dalam Lokananta Bloc, juga banyak tersedia tenant, salah satunya Honky Tonk Pizza Bar.
Pizza dengan ukuran large yang bisa jadi pilihanmu ngemil saat nongkrong.
Harganya dibanderol mulai Rp 30.000-an per-slice besar.
6. Gallus Chicken
Mau makan kenyang dan nggak ribet? Gallus Chicken bisa jadi solusinya.
Ada berbagai menu ayam, burger, dan wings di sana yang nikmat dan bisa jadi teman kala lapar di Lokananta.
Harganya mulai belasan ribu rupiah saja.
(Cynthia/TribunTravel) (TribunSolo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.