Breaking News:

destinasi

Keraton Solo dan Sejarah 11 Gapura: Cagar Budaya Sarat Makna Peninggalan Masa Pakubuwono X

11 Gapura Keraton Solo yang menyimpan perjuangan perjalanan bangsa Indonesia. Ini sejarah sesuai tempatnya.

|
Jo Chryst, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons
Ilustrasi Keraton Solo dan Sejarah 11 Gapura yang Dibangun pada Masa Pakubuwono II. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Berwisata ke Solo, Jawa Tengah, rasanya belum lengkap jika belum berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta atau yang lebih dikenal sebagai Keraton Solo

Berdiri sejak tahun 1745 pada masa pemerintahan Pakubuwono II, keraton ini bukan hanya menjadi pusat kebudayaan Jawa, tetapi juga menyimpan sejarah panjang perjalanan bangsa Indonesia. 

Sebagai penerus Mataram Islam, Keraton Solo memegang peranan penting dalam perkembangan budaya, seni, hingga politik di tanah Jawa. 

Baca juga: Itinerary Solo 1 Hari dari Jogja, Bujet Rp 270 Ribuan: Keraton, Tumurun Museum & Kuliner Legendaris

Keraton Surakarta Hadiningrat, satu tempat wisata terbaik di Solo, Jawa Tengah yang cocok dikunjungi bareng orang tua.
Keraton Surakarta Hadiningrat, satu tempat wisata terbaik di Solo, Jawa Tengah yang cocok dikunjungi bareng orang tua. (Robet Suryono, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: Kebo Bule Milik Keraton Solo Mati Terpapar Virus PMK, Begini Nasib Kirab Malam Satu Suro

Masa kepemimpinan para raja keraton juga turut memberi pengaruh besar terhadap dinamika masyarakat, baik di Solo maupun di Nusantara secara keseluruhan.

Keunikan Keraton Solo tidak hanya terletak pada bangunan megahnya, tetapi juga pada peninggalan bersejarah yang masih terjaga hingga kini.

Salah satunya adalah keberadaan 11 gapura dengan desain dan makna filosofis yang berbeda. 

Setiap gapura memiliki cerita, simbol, dan fungsi yang berkaitan erat dengan perjalanan sejarah keraton. 

Baca juga: Itinerary Piknik 1 Hari ke Solo dengan Rombongan, Liburan Hemat Mulai Rp 190 Ribu

Baca juga: Warisi Budaya Mangkunegaran, Batik Tulis Girilayu Lestarikan Tradisi dengan Sentuhan Modern

Dari gapura utama hingga yang tersembunyi di berbagai sudut, semuanya menyimpan jejak peradaban Islam dan budaya Jawa yang berharmoni.

Penasaran ingin tahu lebih dalam tentang 11 gapura Keraton Solo dan kisah bersejarah di baliknya? 

Mari simak artikel ini yang akan membahas secara lengkap lokasi, tanda, serta cerita dari setiap gapura peninggalan bersejarah tersebut.

2 dari 4 halaman

11 Gapura Keraton Solo: Sejarah Panjang Sarat Makna

Baca juga: Cara Masuk Pracima Tuin, Resto ala Kerajaan di Pura Mangkunegaran, Timuran, Banjarsari, Solo, Jateng

Selain dikenal sebagai pusat budaya Jawa, keraton ini juga memiliki keunikan berupa 11 gapura yang tersebar di berbagai sudut kompleksnya.

Gapura-gapura tersebut bukan hanya berfungsi sebagai pintu masuk dan batas kawasan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah, simbolisme, dan filosofi Jawa yang dalam.

1. Gapura Gladag

CAGAR BUDAYA KENA VANDALISME. Kericuhan yang terjadi di kawasan Gladak, Kota Solo, Jumat (29/8/2025) malam.
CAGAR BUDAYA KENA VANDALISME. Kericuhan yang terjadi di kawasan Gladak, Kota Solo, Jumat (29/8/2025) malam. (Tribun Solo / Anang Maruf)

Gapura Gladag merupakan pintu masuk utama Keraton Solo dari arah utara.

Dibangun pada tahun 1913 sebagai peringatan ulang tahun Pakubuwono (PB) X yang ke-48.

Gapura ini bukan sekadar pintu masuk, tetapi juga simbol penghormatan kepada raja, sekaligus penanda sakralnya kawasan keraton.

2. Gapura Klewer

Ilustrasi Gapura Klewer Milik Keraton Solo pada Masa Pembangunan 2016.
Ilustrasi Gapura Klewer Milik Keraton Solo pada Masa Pembangunan 2016. (Tribun Jateng/Suharno)

Gapura Klewer termasuk dalam Margi Tri Gapuraning Ratu, yakni tiga jalan filosofis menuju keraton.

Gapura ini menjadi akses bagi rakyat maupun tamu kerajaan yang ingin menghadap raja.

3 dari 4 halaman

3. Gapura Batangan

Gapura Batangan juga bagian dari Margi Tri Gapuraning Ratu.

Gapura ini memiliki makna perjalanan spiritual dan tata krama ketika berhadapan dengan pemimpin.

4. Gapura Gading

Gapura ketiga dari Margi Tri Gapuraning Ratu.

Dibangun pada awal abad ke-20 dengan bentuk arsitektur khas Jawa.

Menjadi simbol gerbang menuju pusat pemerintahan dan spiritualitas keraton.

5. Gapura Grogol

Gapura Grogol ini merupakan batas kota antara Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo yang berukuran besar.

Berfungsi sebagai penanda masuknya wilayah kekuasaan Kasunanan Surakarta dari arah barat daya.

4 dari 4 halaman

6. Gapura Kerten (Kleco)

Juga gapura batas kota berukuran besar.

Terletak di kawasan Kerten/Kleco sebagai jalur strategis keluar-masuk Solo.

7. Gapura Jurug

Terletak di sebelah timur Solo, dekat dengan Taman Satwa Jurug.

Menjadi pintu gerbang utama dari arah Jawa Timur menuju pusat kota Solo.

8. Gapura Kandang Sapi

Salah satu gapura berukuran kecil di sekitar kompleks keraton.

Fungsinya lebih sederhana, namun tetap menjadi bagian penting dari sejarah arsitektur keraton.

9. Gapura Jalan Arah Baki (Solo Baru)

Gapura batas kota kecil di kawasan Solo Baru.

Menjadi penanda perluasan wilayah kekuasaan hingga ke selatan kota.

10. Gapura Makamhaji

Gapura batas kota kecil yang berlokasi di Makamhaji, Sukoharjo.

Simbol hubungan erat antara keraton dengan wilayah sekitarnya.

11. Gapura di Jembatan Mojo

Terletak di tepian Sungai Bengawan Solo.

Dahulu menjadi akses penting menuju dermaga dan penyeberangan air.

Kini menjadi jejak sejarah penting perdagangan dan transportasi masa lalu.

Ilustrasi Gapura Gladag Milik Keraton Solo.
Ilustrasi Gapura Gladag Milik Keraton Solo. (Nationaal Archief, CC0, via Wikimedia Commons)

Keberadaan 11 gapura Keraton Solo tidak hanya penting dari sisi arsitektur, tetapi juga menjadi bukti otentik perjalanan sejarah keraton sejak masa Pakubuwono II. 

Setiap gapura memiliki nilai filosofi, fungsi sosial, serta makna spiritual yang mencerminkan peradaban Jawa. 

Bagi wisatawan, menyusuri jejak gapura-gapura ini bukan sekadar menikmati keindahan bangunan, melainkan juga memahami warisan sejarah yang memberi pengaruh besar pada budaya Indonesia sehingga harus dijaga dan dirawat dengan bijak.

(Cynthia/TribunTravel)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
SoloKeraton SoloGapura Keraton Solo Soto Kwali Beskap Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved