lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap pengunjung Siak'>Istana Siak pasti akan takjub melihat keotentikan benda-benda peninggalan Kesultanan Siak yang berada di Siak'>Istana Siak.
Sebab, 95 persen benda-benda peninggalan sultan masih diakui asli dan terawat dengan baik.
Baca juga: Berwisata ke Danau Singkarak di Tanah Datar, Sumbar, Jangan Lupa Cicipi Ikan Bilih
Baca juga: Itinerary Tawangmangu Karanganyar 1 Hari, Rp 380 Ribu Sudah Tiket Wisata & Kuliner Sate Kelinci
Istana Siak saat ini memang menjadi bukti bahwa Kerajaan Siak benar-benar mashur pada masanya.
Masih terdapat banyak sekali arsip kerajaan di sana namun tidak bisa dipegang, kecuali menggunakan tisu Jepang.
Baca juga: Itinerary Hemat 1 Hari Liburan ke Sukabumi dari Bogor, Cuma Rp 490 Ribu untuk 2 Orang
Baca juga: Itinerary Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho Keberangkatan Jakarta, Segini Bujetnya
Pengunjung dapat memasuki semua ruangan yang ada di dalam Siak'>Istana Siak dan melihat dengan seksama semua benda peninggalan Sultan.
Begitu juga tangga besi yang masih otentik, melingkar untuk naik dan turun ke lantai atas sampai sekarang sangat kokoh dan tidak goyang. Penjaga tidak membatasi pengunjung untuk menaiki tangga itu.
Di lantai dua ada banyak sekali peninggalan, guci, piring, senjata tajam, senjata api, penerangan lilin madu, pakaian sultan dan permaisurinya dan lain-lain.
Di sana pengunjung juga bisa melihat benda peninggalan kerajaan seperti kursi singgasana, meja pertemuan, komet, ruangan kristal, gramofon, meriam dan brankas baja.
Dari sekian banyak benda peninggalan Kerajaan Siak di dalam Istana Siak , masing-masingnya mempunyai misteri berbeda.
Baca juga: Itinerary Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho Keberangkatan Jakarta, Segini Bujetnya
Di antaranya adalah brankas baja kerajaan yang ternyata belum berhasil dibuka sampai hari ini.
Brankas yang terbuat dari baja itu terletak di ruangan belakang di dalam Siak'>Istana Siak .
Tepatnya di bawah tangga naik. Brankas baja itu berwarna hitam dan sangat berat.
Taufik, penjaga Siak'>Istana Siak menuturkan, sudah beberapa kali Pemkab Siak berupaya membuka brangkas itu, namun belum sekalipun pernah berhasil.
Cerita tentang brangkas itu berada di antara rasional dan irasional.
"Faktanya memang belum ada seorang pun yang berhasil membuka kunci brangkas itu," kata Taufik beberapa waktu lalu.
Pada 2007 silam, ada upaya Pemkab Siak untuk membuka brangkas itu.
Beberapa tukang kunci dan besi didatangkan ke istana. Sebelum mencoba membuka pintu brangkas, seorang tukang besi yang hadir awalnya menganggap enteng.
"Saat dia coba membukanya tidak bisa. Mata bor besinya memantul saat menyentuh baja brangkas itu," kata dia.
Beberapa kali dicoba dengan cara biasa, yakni dibor dengan bor baja, brankas itu tak kunjung terbuka. Sebab, dari berbagai mata bor yang ditusukkan, semuanya memantul dan patah.
"Semua tukang besi heran dan menyerah. Padahal sudah berkali-kali dicoba untuk membukanya," kata dia.
Ketika tukang besi tidak berhasil, didatangkan pula orang pintar untuk mencoba membukanya.
Namun, brankas itu hingga kini tidak berhasil dibuka.
Bupati Siak saat itu dan jajaran pun heran, sehingga belum ada upaya lain yang dilakukan untuk membuka brankas tersebut.
Ada yang mengatakan, brankas itu dijaga oleh arwah pembesar-pembesar kerajaan sehingga sulit dibuka.
Isi brankas tersebut membuat penasaran banyak orang, termasuk tetua-tetua Melayu di Siak sendiri.
Ada yang berpendapat isi brankas tersebut adalah ibarat harta karun, yakni harta-harta dan dokumen berharga milik kerajaan Siak.
Selain brankas, sumur kerajaan yang hanya sedalam 6 meter di bagian belakang istana juga menyimpan cerita misterius.
Sumur tersebut merupakan sumur biasa namun menjadi sumber air minum dan air mandi Sultan Siak.
"Banyak orang yang mempercayai air sumur sultan tersebut sangat berkhasiat. Ada orang datang untuk mengambil air sumur Siak sebagai obat," kata dia.
Air sumur tersebut tidak pernah kering, walau Siak dilanda musim kemarau panjang.
Warga Siak pernah dilanda kemarau panjang yang membuat sumur -sumur warga mengering. Namun, sumur Sultan tersebut tetap mempunyai debit air yang cukup.
"Maka warga waktu itu mengambil air di sumur istana ini," kata Taufik.
Air sumur istana tersebut tidak terlalu jernih, namun tetap bersih. Ember untuk mengangkat airnya selalu disediakan supaya pengunjung bisa mengambil airnya untuk bercuci muka di sumur itu setiap saat.
Baca juga: Pantai Prigi di Watulimo, Trenggalek, Jatim Kini Dilengkapi Dengan Taman Yang Instagramable
(TribunTravel.com/mym)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.