Breaking News:

5 Fakta Menarik Bentang Jawa, Lomba Balap Sepeda Ultra Lintasi Pulau Jawa Berjarak 1.500 Km

Sederet fakta unik tentang Bentang Jawa, lomba balap sepeda ultra yang melintasi Pulau Jawa dari ujung barat sampai ujung timur dengan jarak 1.500 km.

Flickr/ 8bar bikes
ILUSTRASI - Ilustrasi pesepeda tengah mengikuti lomba balap sepeda ultra Bentang Jawa, Rabu (13/8/2025). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bentang Jawa adalah lomba balap sepeda ultra tanpa dukungan dan navigasi mandiri.

Para peserta nantinya akan melintasi Pulau Jawa dari ujung barat menuju ujing timur.

Ilustrasi pesepeda yang sedang mengikuti Bentang Jawa.
Ilustrasi pesepeda yang sedang mengikuti Bentang Jawa. (Flo Karr /Unsplash)

Pesepeda dapat bersepeda secara individu (solo) atau dalam tim (berpasangan).

Bagi sebagian pesepeda, Bentang Jawa akan menjadi ajang yang menguji semangat berkompetisi mereka.

Baca juga: Lapangan Murjani di Banjarbaru Utara, Banjarbaru, Kalsel Jadi Spot Jogging Favorit, Ada Jasa Fotonya

Akan tetapi bagi yang lain, Bentang Jawa akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup.

Pastinya ada cukup banyak fakta tentang Bentang Jawa yang menarik untuk dibahas.

Penasaran?

Yuk simak sederet fakta Bentang Jawa yang telah TribunTravel rangkum dari laman bentangjawa.cc berikut.

Baca juga: Panduan Liburan ke Pantai Rantung, Sekongkang, Sumbawa Barat, NTB

1. Rute yang Ekstrem

Selama lomba, pesepeda akan diajak menjelajahi berbagai kawasan indah dan mistis di sisi selatan dan tengah Pulau Jawa.

2 dari 4 halaman

Pesepeda bakal menyusuri pesisir, rangkaian bukit, gunung, dan hutan di lima provinsi.

Total jarak yang ditempuh mencapai 1.500 km dan tanjakan hingga 16.000 meter.

Jarak tersebut harus ditempuh dalam 156 jam.

Ilustrasi pesepeda yang sedang mengikuti Bentang Jawa.
Ilustrasi pesepeda yang sedang mengikuti Bentang Jawa. (Flickr/ Ricky Ou)

Peserta Bentang Jawa akan berangkat dari provinsi paling barat yaitu Banten tepatnya di Pantai Carita.

Mereka akan menjelajahi pesisir selatan provinsi Banten melewati landmark wisata terkenal Banten dan Jawa Barat seperti Pantai Sawarna, Pelabuhan Ratu, dan Pangandaran.

Kontur pantai selatan yang beragam menjamin keindahan pemandangan yang tak henti-hentinya.

Memasuki Jawa Tengah dan Jogja, pemandangan khas pesisir akan tergantikan oleh pegunungan hijau nan rindang, perbukitan, dan hamparan sawah yang membentang sejauh mata memandang. 

Baca juga: Itinerary Medan 2 Hari 1 Malam dari Asahan: Bujet Rp 820 Ribu Termasuk Kereta PP dan Hotel

Perbukitan Kretek dan Panggang akan memberikan tantangan sekaligus pemandangan yang luar biasa.

Jawa Timur sebagai rute pamungkas menyuguhkan klimaks berupa tantangan dan pemandangan, hutan tua yang mistis, sungai-sungai yang lebar dan deras, megahnya jajaran pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, serta gugusan bukit yang silih berganti tersaji tiada henti.

Dan pada akhirnya perjalanan menurun panjang nan menyenangkan menuju kota Banyuwangi.

3 dari 4 halaman

2. Menggunakan Live Tracking

Ilustrasi pesepeda yang sedang mengikuti Bentang Jawa.
Ilustrasi pesepeda yang sedang mengikuti Bentang Jawa. (David Marcu /Unsplash)

Bentang Jawa menggunakan RACEMAP sebagai sistem pelacakan langsung dan pemantauan balapan.

Peserta diwajibkan menggunakan alat pelacak GPS yang disediakan oleh Bentang Jawa.

Peserta juga perlu memastikan perangkat pelacak mereka aktif setiap saat selama kompetisi.

Tidak aktifnya GPS tracker selama 12 jam berturut-turut dianggap mengundurkan diri dari kompetisi (dicoret).

Semua pelacak GPS harus dikembalikan dalam kondisi baik kepada kru Bentang Jawa di titik akhir.

Jika peserta tidak mencapai titik akhir dalam batas waktu yang ditentukan dan/atau tidak dapat mengembalikan alat pelacak, peserta dapat mengirimkan alat tersebut ke Bentang Jawa dalam 10 hari ke depan. 

Penyelenggara akan memberikan alamat pengembalian.

Apabila alat pelacak rusak saat pengembalian dan/atau peserta tidak mengembalikan alat pelacak, maka peserta wajib membayar ganti rugi sebesar Rp 1.500.000.

Baca juga: 25 Fakta Unik Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah: Hantu Noni Belanda dan Lorong Bawah Tanah

3. Tanggal dan Lokasi Acara

4 dari 4 halaman

Bentang Jawa dimulai pada 10 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB dan berakhir pada 16 Agustus 2025 pukul 17.30 WIB.

Pengambilan racepack bagi peserta dimulai pada 9 Agustus 2025 pukul 10.00 sampai dengan 16.00 WIB.

Kemudian dilanjutkan dengan Technical Meeting wajib pada pukul 17.00 WIB.

Lokasi Start & Racepack akan berada di Carita, dan finish di Banyuwangi.

4. Kriteria Peserta

Bentang Jawa terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang berdomisili dan/atau berkunjung ke Indonesia, yang berusia minimal 17 (tujuh belas) tahun pada saat dimulainya lomba. 

Meskipun merupakan sebuah "lomba", rute Bentang Jawa sebenarnya dirancang untuk mengikuti semangat petualangan dan eksplorasi dalam bersepeda. 

Jarak dan ketinggian bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan, yaitu mengajak peserta menikmati keindahan pesisir selatan Pulau Jawa.

Tidak ada maksud untuk menjadikan Bentang Jawa sebagai ajang yang “paling sulit” atau “paling menantang”, yang mungkin hanya dapat diselesaikan oleh atlet-atlet terkuat.

Namun, ada harapan bahwa para pesepeda yang ingin berpartisipasi dalam Bentang Jawa, telah memiliki pengalaman bersepeda yang cukup dan/atau tingkat kebugaran yang wajar.

Tidak ada batasan pasti apakah seorang pesepeda dapat mengikuti dan menyelesaikan Bentang Jawa.

Jika kamu seorang pesepeda yang nyaman bersepeda lebih dari 150 km dan/atau bersepeda >250 km dalam seminggu, maka Bentang Jawa mungkin menjadi tantangan berikutnya bagimu.

Demikian pula bila kamu seorang pesepeda yang telah berpartisipasi dalam olahraga jarak jauh/acara multisport.

Seperti halnya Ironman, lari ultra tail, Audax 400, bersepeda ultra, dan/atau sering berpartisipasi dalam acara olahraga ketahanan yang melibatkan aktivitas bersepeda jarak jauh.

5. Unsupported (Tanpa Dukungan)

Secara sederhana, bersepeda mandiri atau tanpa pendampingan berarti pesepeda harus mengandalkan diri sendiri untuk menyelesaikan rute Bentang Jawa

Artinya, pesepeda dilarang membawa, meminta, atau menerima bantuan dari pihak ketiga seperti teman, saudara, keluarga, kenalan, dan warga sekitar dalam bentuk apa pun.

Semua kebutuhan pesepeda, termasuk pakaian, perlengkapan cadangan, air, makanan, dan obat-obatan, dan lainnya, wajib dibawa sendiri sejak awal lomba atau dibeli di sepanjang perjalanan.

Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam praktiknya, interaksi dengan penduduk setempat atau kenalan masih dimungkinkan dalam menerima bantuan dari pihak mana pun, namun prinsip dasar independensi dan kesetaraan tetap harus dijunjung tinggi.

Baca juga: Archipelago Resmikan 4 Hotel di Bulan Agustus: Hotel Baru di Bangka, Bali, Lumajang, dan Punta Cana

(TribunTravel.com/mym)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Bentang Jawasepedaviralfakta unik Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved