TRIBUNTRAVEL.COM - Lapangan Murjani tentu sudah tak asing lagi bagi warga Banjarbaru.
Memiliki luas sekira 2 hektare, Lapangan Murjani sejak lama menjadi ruang publik bagi masyarakat setempat.
Banyak warga memanfaatkan Lapangan Murjani sebagai tempat untuk bersantai dan berwisata.
Letaknya yang strategis membuat Lapangan Murjani mudah dijangkau.
Baca juga: Panduan Liburan ke Pantai Rantung, Sekongkang, Sumbawa Barat, NTB
Alun-alun kota ini berlokasi di Loktabat Utara, Banjarbaru Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Untuk lebih mudahnya, Lapangan Murjani berada tepat berseberangan dengan Balaikota.
Belakangan ini Lapangan Murjani seakan menjadi tempat favorit untuk berolahraga.
Terutama saat momen hari libur, tak jarang Lapangan Murjani dipenuhi masyarakat yang sedang jogging.
Tak hanya anak muda, tren olahraga jogging di Lapangan Murjani juga diminati oleh kalangan orang tua hingga anak-anak.
Baca juga: Itinerary Liburan Romantis ke Solo Sehari Penuh, Bujet Rp 400 Ribu Bisa untuk Berdua
Salah seorang pengunjung, Fadhilah Azzahra, belakangan mengaku rutin setiap hari Minggu menghabiskan waktu di Lapangan Murjani.
“Hampir setiap minggu kesini saat pagi,”
Warga asal Martapura ini sengaja datang ke Lapangan Murjani Banjarbaru untuk sekadar jalan-jalan santai mengelilingi Lapangan Murjani bersama teman-temannya.
“Kadang jogging atau jalan santai muterin Murjani, sambil jajan juga” akunya.
Ramainya Lapangan Murjani setiap akhir pekan memberikan berkah tersendiri bagi fotografer jalanan.
Sejumlah fotografer menyediakan jasa fotografi bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen jogging disana.
Salah satu diantara mereka adalah Riski, yang hampir setiap hari Minggu saat pemberlakukan car free day berada di kawasan Murjani jasa fotografi.
Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Dibuka, Daftar Lewat eRinjani & Simak Aturan Terbarunya
Bermodalkan kamera profesional dan keahlian fotografi, Riski memfoto setiap pengunjung atau keluarga yang tengah berolahraga jogging di Murjani.
Untuk satu foto, Riski mengenakan tarif sebesar Rp 5 ribu. Hasilnya bisa langaung langsung dikirim di tempat dalam bentuk file foto atau melalui link yang ia posting di instagram.
“Jadi saat orang lewat saya foto-foto, nanti kalau mau fotonya bisa hubungi di Instagram saya,” ujarnya.
Dari membuka jasa foto di Tahuda Mandiangin itu, pria satu anak ini mengaku bisa meraup pendapatan ratusan ribu dalam sehari.
Baca juga: Harga Tiket Kapal Cepat Express Bahari 1F Banyuwangi–Denpasar PP, Kelas VIP Rp 200 Ribuan
“Satu jam dari pukul 07.00 sampai pukul 08.00 saya foto-foto, bisa dapat Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu,” akunya.
Selain di Murjani, pada hari biasa, pemuda ini juga menyediakan jasa yang sama di tempat siwata seperi Bukit Batu di Kabupaten Banjar.
Lapangan Murjani seakan tidak pernah sepi pengunjung setiap akhir pekan.
Salah satu yang menarik, di tengah ratusan pengunjung yang melaksankan jogging atau bersantai, ada hiburan yang menarik perhatian pengunjung.
Mulai dari penyanyi jalanan yang hanya bermodalkan pengeras suara hingga yang memaikan alat musik tradisional
Salah satunya Arama, warga Banjarbaru ini menghibur pengunjung car free day Murjani dengan memaikan alat musik Sape.
Dengan penuh penghayatan dan skill yang dimiliki, ia memainkan musik petik khas Kalimantan dikolaborasikan dengan alat musik biola.
Yang bikin menarik dan memikat pengunjung CFD, musik yang dibawakan Arama ialah lagu-lagu kekinian yang familiar di kepala anak muda.
Arama mengatakan alasan dirinya memilih memainkan Sape bertujuan untuk melestarikan
alat musik tradisional khas Kalimantan.
“Karena sudah jarang-jarang yang memainkan alat musik ini. Jadi saya ingin melestarikannya, kalau tidak kita siapa lagi,” ujarnya.
Arama mengungkapkan pertama kali dirinya mencoba belajar mekainkan alat musik Sape saat masa Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, dan hingga saat ini sering mendapat job untuk mengisi sebuah acara.
“Belajar masa pandemi, karena nganggur saat itu, dan setelah itu fokus ke alat musik ini. Selain di Murjani, saya juga biasa tampil ketika di undang di acara-acara” ujarnya.
Baca juga: 25 Fakta Unik Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah: Hantu Noni Belanda dan Lorong Bawah Tanah
Tak hanya itu, saat kawasan CFD Murjani juga ada yang memainkan alat musik tradisional Panting khas Kalimantan Selatan.
Tak sedikit, pengunjung yang memberikan apresiasi dengan memberikan uang untuk pemaina yang memberikan hiburan tersebut.
(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul berikut:
Wisata Kalsel: Jogging Sambil Dengarkan Alat Musik Tradisional di Lapangan Murjani Banjarbaru
Wisata Kalsel: Jogging Sambil Dengarkan Alat Musik Tradisional di Lapangan Murjani Banjarbaru
Wisata Kalsel: Jogging Keliling Lapangan Murjani Banjarbaru Digemari Masyarakat Saat Akhir Pekan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.