Breaking News:

Mata Lokal UMKM

Made in Wonogiri, Elyaza Sulap Plastik Daur Ulang Jadi Produk Handmade yang Bervariasi

Kisah inspiratif sosok Novi Tri Rahayu yang merupakan pendiri Elyaza, sebuah usaha kerajinan tangan berbahan dasar plastik daur ulang dari Wonogiri.

Detta/TribunJualBeli
Potret produk Elyaza, sebuah kerajinan tangan berbahan dasar plastik daur ulang asal Wonogiri. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 memang menjadi masa-masa yang buruk bagi banyak orang.

Tak terkecuali Novi Tri Rahayu, seorang warga Wonogiri yang juga berprofesi sebagai pengrajin.

Potret produk Elyaza, sebuah kerajinan tangan berbahan dasar plastik daur ulang asal Wonogiri.
Potret produk Elyaza, sebuah kerajinan tangan berbahan dasar plastik daur ulang asal Wonogiri. (Detta/TribunJualBeli)

Novi merupakan sosok di balik Elyaza, sebuah usaha kerajinan tangan berbahan dasar plastik daur ulang.

Di kala pandemi Covid-19 melanda, Elyaza justru menolak untuk terpuruk.

Baca juga: Pesona Pantai Tabanio di Tanah Laut, Kalsel, Cocok untuk Bersantai saat Liburan Akhir Pekan

Ia malah menemukan sebuah celah untuk menciptakan peluang usaha kreatif.

Kini, usahanya membuahkan hasil yang cemerlang.

Novi sukses menompang ekonomi keluargnya.

Sekaligus pula memberdayakan masyarakat sekitar. 

Cikal bakal Elyaza bermula dari kebingungan Novi saat masa pandemi. Tidak memiliki modal besar dan bingung harus memulai usaha apa, Novi mencoba browsing ide-ide dari internet.

Baca juga: Kisah Inspiratif Wanita Purworejo Ubah Kayu Biasa Jadi Homeware Estetik & Bernilai Seni Tinggi

"Pada waktu itu corona, saya bingung mau usaha apa. Terus ada plastik, kemudian aku browsing-browsing cara membuat tas menggunakan plastik," cerita Novi Tri Rahayu saat diwawancarai Cenderaloka pada Senin, 30 April 2025 lalu.

2 dari 4 halaman

Berbekal plastik-plastik bekas yang ada di rumah, ia menemukan teknik menganyam plastik menjadi produk tas.

Meskipun awalnya mengalami banyak kegagalan, Novi tidak menyerah.

a
Potret produk Elyaza, sebuah kerajinan tangan berbahan dasar plastik daur ulang asal Wonogiri. (Detta/TribunJualBeli)

“Saya belajar, gagal, belajar lagi, gagal terus. Sampai akhirnya saya bisa. Kemudian saya mengajak masyarakat sekitar untuk ikut belajar,” tuturnya.

Dari upaya sendiri yang penuh semangat dan kerja keras, Elyaza perlahan berkembang.

Dari yang semula hanya dilakukan sendiri, kini Elyaza telah memiliki delapan karyawan tetap yang ikut serta dalam proses produksi.

Baca juga: Favorit Para Peselancar, Intip Pesona Pantai Tropical di Sumbawa Barat NTB

Novi menekankan bahwa keberhasilannya bukan hanya karena kemampuan pribadi, tapi juga semangat gotong royong dan keberanian memulai tanpa modal besar.

Menjadi Serius Sejak Pandemi, Menjangkau Pasar Offline dan Online

Meskipun mulai bereksperimen sejak 2018, Novi mulai fokus mengembangkan usahanya secara serius pada masa pandemi.

a
Potret produk Elyaza, sebuah kerajinan tangan berbahan dasar plastik daur ulang asal Wonogiri. (Detta/TribunJualBeli)

Awalnya, penjualan Elyaza masih sangat terbatas. 

Ia mencoba menitipkan produk-produk ke berbagai toko fashion seperti butik dan toko tas.

Baca juga: Update Harga Tiket Masuk Bugis Waterpark Adventure Terbaru, Berlaku hingga 31 Juli 2025

3 dari 4 halaman

Setelah itu, perlahan mulai ada pesanan satu demi satu.

"Saat itu masih minim orderan, kemudian saya menitip barang ke toko-toko yang ada fashionnya. Misalnya butik, toko tas, pokoknya yang punya toko," ujarnya.

"Setelah itu mulai ada orderan satu atau dua. Kemudian baru merambah ke Shopee," ungkap Novi.

Tak ingin bergantung pada offline, Novi mencoba menjual produknya di platform e-commerce seperti Shopee.

Sayangnya, potongan biaya sebesar 12 persen dan algoritma yang tidak memihak produk UMKM membuatnya kesulitan bertahan secara konsisten di marketplace.

"Namun kan sekarang Shopee potongannya 12 persen, kemudian Kembali ke offline aja.

Meski begitu, Elyaza tetap mencoba menjangkau pasar lewat berbagai cara.

Kini, Novi dan tim Elyaza juga aktif mengikuti berbagai pameran UMKM dan stand lokal di Wonogiri maupun Solo.

Meski harus membayar untuk ikut serta, ia menganggapnya sebagai bentuk investasi untuk memperkenalkan merek Elyaza lebih luas.

Produk yang Bervariasi, Handmade, dan Bisa Disesuaikan Keinginan

4 dari 4 halaman

Salah satu keunggulan Elyaza adalah produk-produknya dibuat secara handmade tanpa bantuan mesin.

Proses anyaman dilakukan manual oleh para karyawan.

Karena sepenuhnya mengandalkan tangan, kualitas menjadi fokus utama.

Setiap produk yang akan dijual selalu melewati proses sortir. Jika ada hasil yang miring atau tidak sesuai urutan anyaman, produk tersebut dijual dengan harga khusus.

“Karena kami handmade, kualitas harus dijaga. Kami lakukan penyortiran sebelum barang sampai ke konsumen,” jelas Novi.

Produk Elyaza pun sangat bervariasi.

Selain tas dari plastik, mereka juga memproduksi tempat tisu, souvenir kecil seharga Rp10 ribuan, hingga produk-produk custom sesuai permintaan pelanggan.

Novi bahkan melayani permintaan khusus seperti tas berbahan kain tenun, batik ecoprint, hingga perpaduan material lain yang lebih eksklusif.

Inilah yang membuat Elyaza fleksibel dan menjangkau berbagai segmen pasar.

Sumber Bahan dan Teknik Produksi yang Fleksibel

Untuk bahan baku, Elyaza memiliki sistem pembelian langsung dan juga konsinyasi atau kerja sama dengan penyedia.

Menariknya, tidak ada teknik khusus yang mengikat dalam proses produksi.

Novi justru memberikan ruang kreativitas bagi para karyawannya agar setiap produk bisa memiliki keunikan tersendiri.

“Kalau saya menentukan hasil harus sama semua, mencari karyawan akan sulit. Bisa cepat keluar. Jadi saya biarkan mereka berkreasi, asal kualitas tetap dijaga,” katanya.

Fleksibilitas ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi Elyaza.

Dengan tidak mengekang kreativitas, para perajin lebih nyaman dan loyal, yang pada akhirnya berdampak baik pada keberlangsungan produksi.

Tantangan Pemasaran di Era Digital

Meski Elyaza memiliki produk yang unik dan berkualitas, tantangan terbesar masih terletak pada pemasaran digital.

Novi mengaku dirinya masih kurang akrab dengan teknologi.

"Saya masih gagap teknologi ya, sebenernya sudah dipasarkan di Shopee, tapi mengapa tidak FYP (dikenal) gitu," cerita Novi.

"Nggak banyak 1.000 sampai 2.000 pcs. Ya (di shopee) ada yang beli tapi sedikit-sedikit," jelas Novi.

Meski sudah menjajal Shopee dan TikTok, produk Elyaza belum bisa viral atau dikenal luas seperti harapannya.

“Kalau saya live di TikTok, yang beli kadang cuma satu dua. Padahal harganya sudah sangat terjangkau,” keluhnya.

Namun Novi tidak patah semangat. Ia tetap mencoba berbagai strategi pemasaran, salah satunya dengan membagi kategori harga produk berdasarkan target pasar.

Untuk anak-anak, Elyaza menyediakan produk dengan harga ramah.

Sedangkan untuk segmen ibu-ibu hingga produk mewah, Elyaza menambahkan detail seperti manik-manik atau aksesoris agar tampil lebih elegan.

"Kita ada levelnya. Kalau anak-anak harganya segini, kalau ibu-ibu harganya beda lagi," ujarnya.

"Yang agak mewah kita juga buat, tetapi kita tambahkan manik-manik atau aksesoris tertentu.

Sehingga ada yang mewah, ada yang sedang, ada yang anak-anak juga.

Baca juga: Itinerary Klaten 1 Hari dari Jogja, Wisata Alam & Nongkrong Seru Cuma Rp 195 Ribu

Berdayakan Warga, Jaga Lingkungan, dan Bangun Merek Lokal

Elyaza bukan sekadar usaha kerajinan tangan, tetapi juga wujud nyata dari pemberdayaan masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan.

Dengan mendaur ulang plastik bekas, Elyaza turut mengurangi sampah dan mengubahnya menjadi produk bernilai jual. 

Selain itu, Novi telah membuka lapangan kerja bagi warga sekitar yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap.

Dalam waktu singkat, Elyaza berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk tumbuh.

Semangat Novi dan keuletannya patut dijadikan inspirasi, terutama bagi pelaku UMKM di daerah.

(Cynthiap/Tribunshopping.com)(TribunTravel.com/mym)

Artikel ini telah tayang di Tribunshopping.com dengan judul Elyaza, dari Plastik Bekas Jadi Karya Tangan dari Wonogiri yang Menginspirasi

Selanjutnya
Tags:
MataLokalUMKMWonogiriElyazaproduk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved