TRIBUNTRAVEL.COM - Bukittinggi, kota berhawa sejuk di Sumatera Barat, dikenal dengan panorama alam yang memukau dan kekayaan sejarahnya yang mendalam.
Tak heran jika Bukittinggi menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca juga: Itinerary Wisata Kuliner Bukittinggi 2 Hari 1 Malam, Cobain Nasi Kapau Uni Lis hingga Pical Sikai
Baca juga: Harga Tiket Masuk Lobang Jepang Bukittinggi 2025, Cek Info Terbarunya
Dari lembah yang memesona, peninggalan sejarah masa kolonial, hingga tempat edukatif untuk keluarga, Bukittinggi punya semuanya.
Berikut rekomendasi 9 tempat wisata di Bukittinggi, Sumatera Barat yang bisa kamu kunjungi saat liburan:
Baca juga: 7 Tempat Wisata Hits di Bukittinggi Sumatera Barat, Lengkap dengan Jam Buka dan Harga Tiket
1. Lobang Jepang Bukittinggi

Baca juga: Itinerary Bukittinggi 3 Hari 2 Malam dari Padang, Bujet Rp 900 Ribu: The Great Wall & Jam Gadang
Lobang Jepang merupakan situs bersejarah peninggalan masa penjajahan Jepang.
Terowongan bawah tanah sepanjang 1.470 meter ini dibangun secara paksa oleh rakyat Indonesia antara tahun 1942 hingga 1945.
Terletak 40 meter di bawah Ngarai Sianok, tempat ini dulunya digunakan untuk penyimpanan amunisi, ruang tahanan, dapur, hingga ruang penyiksaan.
Menjelajah Lobang Jepang seperti menyelami kisah kelam masa lalu yang penuh perjuangan.
2. Janjang Saribu

Baca juga: Itinerary Padang 3 Hari 2 Malam dari Bukittinggi: Jelajah Pantai & Kuliner Enak, Bujet Rp 1 Juta
Janjang Saribu sering disebut sebagai "Tembok Besar Cina versi Bukittinggi".
Tangga yang berkelok-kelok ini memberikan sensasi unik saat ditapaki.
Di sepanjang perjalanan, pengunjung disuguhi pemandangan kota dari ketinggian serta latar belakang Ngarai Sianok yang memukau.
Cocok untuk wisatawan yang gemar eksplorasi dan foto-foto Instagramable.
3. Jam Gadang

Siapa yang tak kenal ikon utama kota Bukittinggi ini?
Jam Gadang berdiri megah di pusat kota, tepat di depan Istana Bung Hatta.
Arsitektur menara jam setinggi 13 meter ini memiliki ciri khas unik: angka empat ditulis dengan “IIII” bukan “IV”.
Sekelilingnya ditanami pepohonan dan dilengkapi tempat duduk beton, membuatnya nyaman untuk bersantai pagi hingga malam hari.
4. Jembatan Limpapeh

Jembatan Limpapeh menjadi penghubung antara dua destinasi terkenal, yaitu Benteng Fort De Kock dan Taman Margasatwa Kinantan.
Dibangun sekitar tahun 1995, jembatan baja ini memiliki dominasi warna kuning dan merah khas Minangkabau.
Dari atas jembatan, kamu bisa menikmati pemandangan kota Bukittinggi dari ketinggian.
5. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta

Museum ini merupakan replika rumah asli tempat kelahiran Mohammad Hatta, proklamator dan wakil presiden pertama Indonesia.
Terletak di pusat kota Bukittinggi, museum ini memiliki nilai sejarah tinggi.
Dikelola oleh Dinas Pariwisata, museum ini menjadi tempat edukasi sejarah yang cocok dikunjungi oleh pelajar maupun wisatawan umum.
6. Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK)

TMSBK adalah taman rekreasi sekaligus kebun binatang dan museum budaya.
Di dalamnya terdapat kandang gajah, berbagai satwa lainnya, serta Rumah Adat Baanjuang yang dijadikan museum.
Lokasinya sangat strategis, hanya tinggal menyeberangi Jembatan Limpapeh dari Benteng Fort De Kock.
7. Benteng Fort De Kock

Benteng ini dibangun oleh Kapten Bouer pada 1825 sebagai pertahanan Belanda saat Perang Paderi.
Terletak hanya 1 km dari Jam Gadang, benteng ini menyimpan kisah panjang perjuangan rakyat Minangkabau.
Dari atas benteng, pengunjung bisa melihat panorama Bukittinggi dan sekitarnya.
8. Janjang Ampek Puluah

Janjang Ampek Puluah adalah tangga yang terdiri dari 40 anak tangga curam dengan tinggi 25 cm per anak tangga.
Tangga ini menjadi jalur penghubung antara kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah.
Karena licin saat hujan, wisatawan disarankan berhati-hati.
Railing di sisi kanan tangga membantu pengunjung saat naik turun.
9. Ngarai Sianok

Ngarai Sianok adalah lembah curam yang membentang sepanjang 15 km dari Koto Gadang hingga Sianok Enam Suku. Kedalamannya mencapai 100 meter dengan lebar celah sekitar 200 meter. T
empat ini dikenal sebagai “Lembah Pendiam” karena suasananya yang tenang, udara sejuk, dan suara gemericik sungai yang menenangkan.
Cocok untuk healing atau sekadar menikmati alam yang asri.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.