Breaking News:

Itinerary Pendakian Tektok Gunung Penanggungan via Tamiajeng, Disebut Miniaturnya Gunung Semeru

Itinerary pendakian tektok Gunung Penanggungan via Tamiajeng yang disebut miniaturnya Gunung Semeru.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Puncak Gunung Penanggungan, Mojokerto, Jawa Timur. Itinerary pendakian tektok Gunung Penanggungan via Tamiajeng yang disebut miniaturnya Gunung Semeru. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Penanggungan merupakan salah satu gunung favorit pendaki.

Dengan ketinggian 1.653 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Penanggungan sering disebut sebagai miniatur Gunung Semeru.

Pemandangan Gunung Penanggungan di Kecamatan Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Pemandangan Gunung Penanggungan di Kecamatan Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. (Instagram/gunungpenanggungan.id)

Bukan tanpa alasan, Gunung Penanggungan memiliki bentuk menyerupai kerucut yang mirip dengan Puncak Mahameru Gunung Semeru.

Salah satu jalur pendakian Gunung Penanggungan yang cukup populer yaitu Jalur Tamiajeng yang terletak di Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Baca juga: Itinerary Mojokerto 3 Hari 2 Malam, Kunjungi Sumber Gempong hingga Rustic Market Trawas

Untuk mendaki Gunung Penanggungan via Tamiajeng biasanya membutuhkan waktu sekira 3 jam untuk perjalanan naik dan 1,5 jam untuk turun.

Nantinya pendaki akan menemukan empat pos, di mana jarak setiap pos tidak terlalu jauh.

LIHAT JUGA:

Namun mendekati puncak, jarak akan semakin jauh dengan trek yang semakin terjal.

Berikut itinerary pendakian tektok Gunung Penanggungan via Tamiajeng.

Itinerary Pendakian Tektok Gunung Penanggungan via Tamiajeng

2 dari 4 halaman

06.00 – Tiba di Basecamp Tamiajeng

06.00 - 06.30 – Registrasi dan persiapan pendakian di Basecamp Tamiajeng

  • Biaya registrasi Rp 15.000 per orang
  • Tarif parkir Rp 10.000 per unit motor

06.30 - 07.15 – Perjalanan dari Pos 1 (registrasi) menuju Pos 2

  • Estimasi 45 menit
  • Jalur cukup landai melewati perkebunan warga
  • Terdapat beberapa warung yang menjajakan makanan dan minuman

07.15 - 07.45 – Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3

  • Estimasi 30 menit
  • Trek awal berupa tanah padat dan cukup menanjak
  • Vegetasi mulai rapat, karena memasuki area hutan
  • Mendekati Pos 3, jalur bebatuan menyerupai tangga semakin mendominasi
  • Terdapat shelter kecil di Pos 3 yang dapat digunakan untuk beristirahat

Baca juga: Itinerary Pendakian Merbabu 2 Hari 1 Malam via Selo, Berangkat dari Solo Bujet Rp 165 Ribuan

07.45 - 08.45 – Perjalanan dari Pos 3 ke Pos 4

  • Estimasi 1 jam
  • Jalur semakin menanjak dengan dominasi tangga batu dan tanah padat
  • Terdapat shelter kecil di Pos 4

08.45 - 09.00 – Istirahat di Pos 4

09.00 - 10.15 – Perjalanan dari Pos 4 ke Puncak Bayangan

  • Estimasi 1 jam 15 menit
  • Jalur semakin curam dengan dominasi batuan besar dan tanah padat
  • Saat musim kemarau akan sangat berdebu, sedangkan saat musim hujan cenderung licin
Pemandangan puncak Gunung Penanggungan di Mojokerto dari Puncak Bayangan.
Pemandangan puncak Gunung Penanggungan di Mojokerto dari Puncak Bayangan. (TribunJatim.com/Triana Kusumaningrum)

10.15 - 10.30 – Istirahat dan makan siang di Puncak Bayangan

10.30 - 12.00 – Perjalanan dari Puncak Bayangan ke Puncak Penanggungan (Puncak Pawitra)

  • Estimasi 1,5 jam
  • Jalur masih curam dengan dominasi bebatuan dan tanah

12.00 - 13.00 – Tiba di puncak dan istirahat

  • Istirahat sambil menikmati pemandangan
  • Bisa melihat Gunung Arjuno-Welirang jika cuaca sedang cerah
  • Sempatkan foto-foto sebelum turun

Baca juga: Start dari Magelang, Cek Itinerary Pendakian Gunung Merbabu 2 Hari 1 Malam Bujet Rp 190 Ribuan

3 dari 4 halaman

13.00 - 14.30 – Turun kembali ke Basecamp Tamiajeng

  • Turun lebih cepat karena jalur yang lebih familiar
  • Hati-hati di jalur licin, terutama jika setelah hujan

14.30 - 15.30 – Tiba di basecamp dan istirahat

  • Bersih diri, rehidrasi, dan istirahat
  • Bisa membeli makanan/minuman di warung sekitar basecamp sebelum pulang

15.30 - selesai – Kembali ke kota asal

Estimasi biaya pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng:

Registrasi Gunung Penanggungan via Tamiajeng Rp 15.000
Parkir motor di basecamp Rp 10.000
Bekal makan siang & makan di basecamp Rp 50.000
Bekal & logistik Rp 50.000
BBM (PP) Rp 50.000
TOTAL Rp 165.000

 

Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Tamiajeng

Meski ketinggiannya hanya 1.653 mdpl, Gunung Penanggungan tak bisa diremehkan.

Mendaki Gunung Penanggungan tidaklah mudah.

Jalur pendakian gunung ini ternyata cukup terjal dan licin di beberapa titik.

Ditambah lagi, tidak ada sumber air di sepanjang jalur.

4 dari 4 halaman

Sebelum mendaki Gunung Penanggungan via Tamiajeng, berikut beberapa tips yang dirangkum TribunTravel dari Kompas.com.

1. Pakai sepatu gunung

Pendaki Gunung Penanggungan diimbau mengenakan sepatu gunung.

Salah satunya adalah karena jalur pendakiannya yang cukup licin di beberapa titik.

Jalur pendakian juga ada yang berupa batuan, terutama jelang Puncak Bayangan dan Puncak Penanggungan.

Beberapa di antaranya bahkan cukup tajam.

Dengan memakai sepatu gunung, kaki akan terlindung saat menginjak atau tergores batu tajam.

Sepatu gunung juga meminimalkan risiko terpeleset.

Pemandangan Gunung Penanggungan di Kecamatan Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.
Pemandangan Gunung Penanggungan di Kecamatan Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. (Instagram/gunungpenanggungan.id)

2. Bawa air yang cukup

Sebelum mendaki Gunung Penanggungan, perlu diketahui bahwa tidak ada sumber air dari bawah sampai puncak.

Pendaki pun harus membawa persediaan air yang cukup agar tidak sampai kehabisan air di tengah perjalanan.

Baca juga: Itinerary Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang, Berangkat dari Semarang Bujet Rp 250 Ribuan

3. Jalur terjal menjelang puncak

Menjelang Puncak Bayangan dan Puncak Penanggungan, jalur akan semakin curam dan terjal.

Sebaiknya sebelum perjalanan ke puncak, istirahat yang cukup lama di shelter sebelumnya.

4. Hati-hati saat perjalanan turun

Tanjakan terjal berubah menjadi turunan curam saat perjalanan turun.

Selain menyiksa lutut, jalur juga cukup licin karena batuan lepas dan tanah basah.

Pendaki pun harus berhati-hati. Jangan pijak batuan lepas karena mudah longsor.

Jangan pula pijak tanah yang terlalu miring karena menyebabkan terpeleset.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa TimurMojokertoGunung PenanggunganTravelGuide Javanine Resto Seoulscent
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved